Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putri Indonesia Linda Weni Fanetri mengakui keunggulan lawannya Line Kjaersfeldt dan kesulitan mengikuti irama permainan pemain asal Denmark yang membuat langkahnya harus terhenti di babak pertama di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2106. Lewat kekalahannya tersebut, Linda gagal memenuhi targetnya untuk setidaknya mencapai babak perempat final seperti pencapaiannya pada Indonesia Open tahun lalu.




"Tempo permainannya cepat. Dia menyerang saya terus tetapi saya susah mengikuti iramanya," kata Linda, saat jumpa pers seusai pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.




Linda yang sempat tertinggal di game pertama dengan skor 12-21, bangkit merebut kemenangan pada game kedua dengan pertarungan yang ketat 21-18. Pada game penentuan, pertarungan semakin sengit. Linda sempat unggul 11-10, namun langsung dikejar oleh Kjaersfeldt hingga membalikkan keadaan 16-14 atas Linda.




Linda membalas ketertinggalannya dari skor 14-18 sampai menyamai kedudukan pada angka 19-19. Namun, Linda harus menelan kekalahan setelah Kjaersfeldt berbalik menyerangnya tanpa memberikan kesempatan untuk mencuri poin. Langkah Linda terhenti pada skor 19-21.




"Di game ketiga permainan Line semakin cepat. Dia terus menyerang sementara pertahanannya susah dibobol karena dia juga mengubah gaya permainan, sedangkan pertahanan saya kurang. Dia lebih memegang kontrol," ujar Linda yang menempati peringkat 22 dunia itu.




Ini merupakan pertemuan pertama Linda dengan pemain peringkat 26 dunia itu.




Sebelumnya Linda diharapkan mampu mengulang kesuksesannya pada kejuaraan BWF World Championships 2015 yang juga berlangsung di Istora. Saat itu, Linda berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.