Depok (ANTARA) - Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menggundurkan diri dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat karena akan mengikuti kontestasi Pilkada Depok 2020.

"Saya Imam Budi Hartono Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat mohon pamit kepada anggota semua anggota DPRD Provinsi Jabar karena hari ini saya mendaftarkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Depok mendampingi Mohammad Idris sebagai Calon Wali Kota Depok," kata Imam Budi Hartono ketika ditemui usai mendaftarakan diri di Kantor KPU Kota Depok, Ahad.

Pria lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini juga meminta maaf kepada anggota Komisi IV dan semua anggota DPRD Provinsi Jabar apabila ada kesalahan yang disengaja atupun tidak disengaja selama ini.

Menyinggung siapa penggantinya di DPRD Provinsi Jabar Imam mengatakan bahwa pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menentukan, yakni calon legislatif PKS nomor urut 4 Asep Arwin.

Baca juga: Pasangan Idris-Imam daftar sebagai peserta pilkada tak kerahkan massa

Baca juga: Idris-Imam resmi mendaftar sebagai peserta Pilkada 2020 ke KPU Depok


"Pengunduran saya sebagai anggota DPRD Jabar awal September, nanti akan diproses partai, Kemendagri, dan DPRD Provinsi Jabar, termasuk Kang Asep, kira kira 2 sampai 3 bulan sudah selesai. Kang Asep mengantikan saya sebagai anggota DPRD Jabar," kata Imam menegaskan.

Setelah penggantian antarwaktu (PAW), lanjut Imam, masyarakat Kota Depok jangan takut kehilangan perwakilannya di DPRD Provinsi Jabar sebab Asep akan bertempat tinggal di Depok dan menyalurkan aspirasi warga Kota Depok dan Bekasi.

"Kang Asep tinggal di Depok nantinya setelah sah menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar dari PKS," kata Imam.

Imam menjelaskan alasan Asep Arwin tinggal di Depok karena sudah ada tiga anggota legislatif dari PKS di Daerah Pemilihan Kota Depok dan Bekasi.

Ia menyebutkan di Kota Bekasi ada dua orang anggota legislatif dari PKS, yaitu Nur Suprianto dan Hery Koswara.

Sementara itu Asep Arwin yang datang kekediaman Imam Budi Hartono mengatakan bahwa PAW bukan keinginannya, melainkan sebuah amanah dan beban berat yang harus dijalankan karena perintah partai dan untuk masyarakat Depok dan Bekasi.

"Para kader PKS di Depok tak perlu khawatir karena saya akan menjalankan persis sama dengan yang dilakukan Imam. Kalau ada yang kurang, akan diperbaiki," katanya.