Denpasar (ANTARA News) - Penampilan tim kesenian Bali yang diwakili Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Festival Ramayana bertaraf antarbangsa di India sukses menarik perhatian masyarakat internasional. "Penampilan tim kesenian kita mendapat penonton paling banyak dibanding tim kesenian negara lain," kata Kadek Suartaya, salah seorang anggota tim kesenian itu setibanya di Denpasar, Rabu. Ia mengatakan, tim yang beranggotakan 20 dosen dan mahasiswa ISI tersebut melakukan tiga kali pementasan di tiga kota besar India dalam kunjungan selama sepekan. Hampir setiap pementasan mendapat perhatian besar, bahkan gedung yang berkapasitas 5.000 penonton penuh sesak. Selain diikuti tim kesenian Indonesia, Festival Ramayana juga melibatkan tim kesenian dari Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Laos dan tuan rumah India. Pihak panitia pelaksana "Indian Council For Cultural Relations Ministry External Affairs" atau ICCR, sengaja membatasi jumlah rombongan dari Bali, disebabkan keterbatasan pembiayaan. Meskipun anggota tim kesenian yang berangkat ke India jumlahnya terbatas, namun tidak mempengaruhi materi pagelaran yang ditampilkan di hadapan masyarakat internasional tersebut. Suartaya menjelaskan, dari 20 anggota tim kesenian, masing-masing mempunyai tiga peran sehingga pementasan tetap semarak dan mampu menyedot perhatian ribuan penonton. ISI Denpasar yang mulai dikenal internasional, ditandai banyaknya mahasiswa asing, sebelumnya juga ambil bagian dalam kegiatan serupa yang digelar ICCR. Tahun 2004 misalnya, tim kesenian ISI Denpasar hanya beranggotakan 15 orang, meskipun garapan serupa di Bali sedikitnya melibatkan 50 seniman. Akibat terbatasnya personel, pementasan dikemas dengan sistem saling mengisi, yakni penabuh dan penari berada di atas pentas guna melakukan peran sesuai lakon. Mereka yang tadinya penabuh gamelan juga mengambil peran sebagai penari dan sebaliknya. Dengan demikian tim kesenian yang personelnya sangat terbatas, mampu menampilkan pementasan bermutu, tanpa mengurangi kelengkapan dalam garapan sendratari Ramayana. Lawatan ke India dengan persiapan yang matang itu kembali meraih sukses, seperti yang pernah dicapai dalam kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya, ujar Kadek Suartaya. (*)