Bojonegoro (ANTARA News) - Daerah hilir Bengawan Solo di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan Provinsi Jawa Timur kembali terancam banjir, karena di daerah hulu, Jateng, dan Kali Madiun, pada Senin pagi debit banjir masuk siaga III ( kritis ). "Debit air Bengawan Solo dari daerah hulu, siang (Senin, red) ini mulai merambah daerah hilir," kata Koordinator Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Moelyono kepada ANTARA News, Senin ( 10/3 ). Di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo mencapai 14,35 m masuk siaga II pukul 13.00 WIB. Sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 80 km ke arah hulu ketinggian air mencapai 29,78 m (siaga II) pukul 13.00 WIB . Ketinggian air di daerah hilir terus merambat dengan cepat. Kewaspadaan akan adanya banjir susulan ini, diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 20 titik jalan PU di Kecamatan Kanor yang semula jebol tetapi sudah diurug kembali. Diperkirakan dengan debit banjir kali ini, air akan melimpah, sehingga untuk penanggulangannya jalan di 20 titik tersebut harus dilengkapi dengan karung plastik yang diisi pasir. Banjir, diperkirakan juga akan kembali masuk, kata Moelyono, melalui tanggul yang jebol di Desa Tegalrejo Kecamatan Widang, Tuban. Adanya jebolan tanggul tersebut debit banjir akan menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Widang, juga di Kecamatan Laren, Lamongan. "Kami sudah melaporkan seluruh satlak di daerah hilir agar meningkatkan kewaspadaan, karena banjir yang terjadi lebih besar dibandingkan banjir beberapa hari terakhir ini, " katanya. Diperkirakan banjir bisa berlangsung berkisar tiga hari, karena proses perjalanan air dari daerah hulu Jateng, ke hilir. Di Jurug, Solo Jateng ketinggian air tertinggi Senin pagi pukul 07.00 WIB mencapai 9,45 m (siaga III), dan di Ndungus Ngawi, ketinggian air meningkat tajam menjadi 9,50 m (siaga III) pada pukul 13.00 WIB. Menurut Moelyono, debit air kali ini besar, tetapi tidak sebesar banjir yang terjadi pada akhir 2007. Tetapi, kondisi ini bisa berubah kalau di daerah hilir terjadi hujan lokal yang cukup deras. "Untuk daerah Bojonegoro kami sudah mempersiapkan 2.000 karung plastik yang diisi pasir," katanya. (*)