Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Jumat siang, melakukan inspeksi mendadak terhadap saluran pembuangan air dan sumur resapan di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, untuk mengawali kegiatan pengawasan terhadap sistem pembuangan air di seluruh institusi besar di Jakarta. Dengan didampingi oleh manajeman Grand Indonesia, Rachmat melakukan pemeriksaan terhadap 17 sumur resapan, saluran drainase dan tempat pengolahan sampah padat di pusat perbelanjaan yang terletak di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat itu. "(Grand Indonesia) Punya 17 sumur resapan untuk menampung air genangan dan saya nilai itu sudah OK. Buktinya banjir besar kemarin (Jumat, 1/2) tidak memberikan genangan kepada mereka," katanya kepada wartawan setelah melakukan pemeriksaan. Dia menyatakan kompleks pusat perbelanjaan itu patut diberi penghargaan karena telah memperhatikan dengan seksama mengenai sistem penyaluran air hujan. "Mereka menyatakan bisa menampung curah hujan hingga 250 milimeter, dan ternyata memang tidak banjir. Jadi sementara itu sudah OK," ujarnya setelah melakukan inspeksi lebih kurang 30 menit, 13.30 WIB-14.00 WIB. Lebih lanjut ia mengatakan kegiatan itu dilakukan agar pihaknya mengetahui secara pasti proses penyaluran air hujan. Selain memeriksa sumur resapan dan instalasi drainase, Rachmat juga memeriksa instalasi pipa air dan pengolahan sampah padat di Grand Indonesia. Sementara itu konsultan drainase Grand Indonesia Nyoman Darmawathi menyatakan pihaknya memang sudah memperhitungkan keamanan penanganan banjir. Disebutkannya , Grand Indonesia mempunyai 3,2 kilo meter saluran drainase di kompleks gedung itu yang dapat menampung 1 juta kubik air. "Semua saluran itu menggunakan pintu air sehingga air tidak langsung dikeluarkan dan terjadi genangan," katanya seraya menambahkan bahwa air disalurkan ke Kali Cideng.(*)