Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo akan dipercepat setelah berakhirnya musim hujan dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan di kawasan tersebut akibat banjir yang terjadi pada awal 2008. "Saya sudah minta kepada Dirjen Sumber Daya Air untuk mempercepat pembangunan DAS Bengawan Solo lebih cepat dari master plan tahun 2008 - 2011," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Sementara menunggu musim hujan berakhir, telah dilaksanakan upaya-upaya darurat di antaranya menambal tanggul yang jebol dengan memasang pagar batu dan beton. Segera setelah musim hujan berakhir akan masuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi, kata Djoko. Salah satunya pekerjaan pembangunan tanggul penahan banjir di Lamongan dan Bojonegoro yang pada awal Januari 2008 tertimpa banjir. Apabila sesuai master plan pekerjaan dibutuhkan waktu empat tahun, maka akan dipercepat menjadi dua tahun saja. Kemudian juga pembangunan waduk-waduk penampung air di sepanjang DAS Bengawan Solo yang semula hanya diprogramkan dua saja, akan dibangun menjadi empat sampai enam waduk melihat lokasinya, jelas Menteri PU. Terkait dengan rencana tersebut, Menteri PU mengatakan Dirjen Sumber Daya Air (Iwan Nusyirwan Diar) telah menyiapkan design (rancangan) pembangunan DAS Bengawan Solo dengan membuat daftar apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu ditambah. Menteri PU mengaku, percepatan penanganan ini untuk mencegah kawasan tersebut banjir kembali mengingat di kawasan tersebut terdapat jaringan irigasi potensial sebagai penyumbang pangan nasional. Menteri berpendapat banjir terjadi dikarenakan kerusakan pada daerah tangkapan air di hulu sungai. Saat ini juga tengah dilaksanakan kerjasama dengan Departemen Kehutanan dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk perbaikannya.(*)