Moskow (ANTARA News)- Menlu Rusia Sergei Lavrov menuduh Amerika Serikat (AS), Sabtu menghambat program kerjasama antara Moskow dan aliansi NATO dalam satu perselisihan menyangkut perjanjian senjata Eropa, kata kantor-kantor berita. "Kenyataan bahwa satu dokumen penting menuju pada sejumlah perjanjian ... telah terhambat karena sikap ideologi sama sekali dari kolega-kolega kita Amerika, yang berusaha memaksa kita membatalkan undang-undang Rusia mengenai perjanjian Kekuatan Militer Konvensional di Eropa (CFE), dan ini satu hal yang disesalkan," kata Lavrov yang dikutip kantor berita Interfax. Lavrov mengacu pada keputusan Rusia untuk keluar dari perjanjian CFE, yang menetapkan pembatasan jumlah pasukan dan perangkat keras militer di benua itu. Lavrov, yang menghadiri satu pertemuan NATO-Rusia di markas besar aliansi itu, Jumat, mengatakan AS menghambat persetujuan sebuah program yang menetapkan kerjasama tahun 2008 dalam bidang-bidang seperti pemberantasan senjata-senjata pemusnah massal, narkoba, kecelakaan-kecelakaan industri dan manajemen wilayah udara. Bulan lalu Presiden Vladimir Putin menandatangani sebuah undang-undang yang membekukan ketaatan Rusia pada CFE yang mulai berlaku 12 Desember. Rusia mengatakan pihaknya melakukan tindakan itu karena negara-negara NATO tidak meratifikasi satu versi yang diubah perjanjian itu yang dihasilkan tahun 1999 sehubungan dengan kemerdekaan negara-negara yang dulunya dikuasai Moskow. Negara-negara NATO mengatakan mereka tidak akan meratifikasi perjanjian yang telah direvisi itu sampai Rusia memenuhi komitmen yang terkait untuk memindahkan fasilitas-fasilitas militer dari bekas negara-negara Sovyet yaitu Georgia dan Moldova, demikian AFP.(*)