Liga Champions
Tak seperti Guardiola, Klopp beranjak dari masa lalu
14 Maret 2019 06:33 WIB
Pelatih Liverpool Juergen Klopp merayakan kemenangan 3-1 atas Bayern Muenchen dalam laga kedua putaran 16 besar Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jakarta, Rabu (13/3/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Andrew Boyers)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memilih langkah yang berbeda dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dengan beranjak dari masa lalu.
Hal itu diperlihatkan Klopp lewat jawabannya ketika ia berhasil membawa Liverpool lolos ke perempat final Liga Champions usai menumbangkan Bayern Muenchen 3-1 di laga kedua putaran 16 besar di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Kamis pagi WIB.
Sebagian orang mungkin menganggap hasil tersebut sebagai pembalasan atas kekalahan yang ditelannya dari Muenchen di partai final Liga Champions 2012-2013 silam, saat masih menangani Borussia Dortmund, tapi tidak bagi Klopp.
"Kemenangan ini tidak menjadi lebih manis karena melawan Muenchen. Ini bukan pembalasan atas kekalahan sebelumnya (ketika menangani Dortmund)," kata Klopp dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi UEFA.
Klopp menegaskan bahwa ia menikmati kemenangan ini karena ia ingin Liverpool meraih kemenangan dan terus melaju di Liga Champions musim ini, bukan semata-mata mengalahkan Muenchen.
"Saya ingin menang untuk Liverpool, bukan ingin mengalahkan Muenchen. Mari kita menikmatinya sebatas itu," ujarnya.
Baca juga: Klopp percaya 100 persen Liverpool masih berpeluang juara
Sikap Klopp bertolak belakang dengan Guardiola, yang sehari sebelum pertandingan sempat melontarkan komentar bahwa ia ingin Muenchen mengalahkan Liverpool di laga tersebut karena masih merasa memiliki ikatan dengan tim yang pernah ditanganinya pada 2013-2016 tersebut.
"Saya minta maaf kepada warga Inggris, saya ingin Muenchen lolos," kata Guardiola dalam jumpa pers selepas City mencukur habis Schalke 04 dengan skor 7-0 di laga kedua putaran 16 besar di Etihad, Rabu (13/3) pagi WIB.
"Saya melewatkan tiga tahun yang luar biasa bersama Muenchen. Saya mencintai kotanya dan masih punya banyak teman di sana," ujarnya menambahkan.
Namun demikian, harapan Guardiola dipupuskan oleh Klopp yang berhasil mengantarkan Liverpool lolos ke perempat final menyusul City.
Bukan tidak mungkin kedua tim akan kembali bertemu di perempat final, sebagaimana terjadi pada musim lalu, ketika Liverpool menang 3-0 di Anfield dan kemudian mempecundangi City 2-1 di Etihad.
Baca juga: Klopp mau tonton ulang gol pertama Mane ke gawang Muenchen 500 kali
Hal itu diperlihatkan Klopp lewat jawabannya ketika ia berhasil membawa Liverpool lolos ke perempat final Liga Champions usai menumbangkan Bayern Muenchen 3-1 di laga kedua putaran 16 besar di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Kamis pagi WIB.
Sebagian orang mungkin menganggap hasil tersebut sebagai pembalasan atas kekalahan yang ditelannya dari Muenchen di partai final Liga Champions 2012-2013 silam, saat masih menangani Borussia Dortmund, tapi tidak bagi Klopp.
"Kemenangan ini tidak menjadi lebih manis karena melawan Muenchen. Ini bukan pembalasan atas kekalahan sebelumnya (ketika menangani Dortmund)," kata Klopp dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi UEFA.
Klopp menegaskan bahwa ia menikmati kemenangan ini karena ia ingin Liverpool meraih kemenangan dan terus melaju di Liga Champions musim ini, bukan semata-mata mengalahkan Muenchen.
"Saya ingin menang untuk Liverpool, bukan ingin mengalahkan Muenchen. Mari kita menikmatinya sebatas itu," ujarnya.
Baca juga: Klopp percaya 100 persen Liverpool masih berpeluang juara
Sikap Klopp bertolak belakang dengan Guardiola, yang sehari sebelum pertandingan sempat melontarkan komentar bahwa ia ingin Muenchen mengalahkan Liverpool di laga tersebut karena masih merasa memiliki ikatan dengan tim yang pernah ditanganinya pada 2013-2016 tersebut.
"Saya minta maaf kepada warga Inggris, saya ingin Muenchen lolos," kata Guardiola dalam jumpa pers selepas City mencukur habis Schalke 04 dengan skor 7-0 di laga kedua putaran 16 besar di Etihad, Rabu (13/3) pagi WIB.
"Saya melewatkan tiga tahun yang luar biasa bersama Muenchen. Saya mencintai kotanya dan masih punya banyak teman di sana," ujarnya menambahkan.
Namun demikian, harapan Guardiola dipupuskan oleh Klopp yang berhasil mengantarkan Liverpool lolos ke perempat final menyusul City.
Bukan tidak mungkin kedua tim akan kembali bertemu di perempat final, sebagaimana terjadi pada musim lalu, ketika Liverpool menang 3-0 di Anfield dan kemudian mempecundangi City 2-1 di Etihad.
Baca juga: Klopp mau tonton ulang gol pertama Mane ke gawang Muenchen 500 kali
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: