Pulau Bawean (ANTARA News) - Ratusan keluarga miskin di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tidak mendapatkan jatah beras untuk keluarga miskin (raskin) selama hampir enam bulan terakhir ini. "Sudah enam bulan lebih warga kami tidak mendapatkan jatah raskin dari pemerintah, padahal persediaan beras sudah menipis," kata Kepala Dusun Sawah Laut, Desa Sawah Mulya, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, M. Sadli, Jumat. Ia menyebutkan, di Dusun Sawah Laut ada sekitar 400 kepala keluarga miskin yang sebelumnya mendapatkan jatah raskin, masing-masing sebanyak 20 kilogram. Namun, mulai tahun 2007 ini jatah mereka dipotong menjadi 10 kilogram, karena yang secara resmi tercatat berhak mendapatkan jatah raskin hanya sekitar 200 kepala keluarga miskin. "Ini sesuai kesepakatan, mereka yang terdaftar hanya berhak mendapatkan 10 kilogram, agar yang lainnya mendapatkan bagian," ujar Sadli saat ditemui di rumahnya di Dusun Sawah Laut. Akan tetapi, sudah enam bulan terakhir ini keluarga miskin di Dusun Sawah Laut itu sama sekali belum mendapatkan jatah raskin yang biasanya ditebus dengan harga Rp1.200 per kilogram. Mengenai harga tebusan raskin Rp1.200 itu, Sadli mengaku, untuk biaya ongkos kapal dari Gresik menuju Bawean sehingga ada selisih Rp200 per kilogram dibandingkan harga resmi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.000 per kilogram. "Warga tidak ada yang keberatan dikenai tambahan Rp200 per kilogram itu karena memang untuk biaya kapal dan kuli angkut dari Dermaga Sangkapura menuju ke balai desa," katanya menjelaskan. Ia memperkirakan jika sampai bulan Mei ini jatah raskin belum juga terkirim, maka ratusan keluarga miskin di Dusun Sawah Laut itu akan mengalami kelaparan karena sudah lama warga tidak bercocok tanam. Sementara itu berdasar pemantauan ANTARA di Pasar Sangkapura dan Pasar Tambak, Pulau Bawean, harga beras saat ini telah menyentuh angka Rp6.000 sampai 6.500 per Kg. "Pasokan beras dari Jawa memang agak terhambat karena tidak adanya kepastian jadwal kedatangan kapal barang," kata H Fatorrazi, pedagang sembako di Pasar Sangkapura. Ia mengaku, persediaan beras sejumlah pedagang sembako di Pasar Sangkapura dan Pasar Tambak sedang menipis karena kapal barang yang seharusnya datang setiap pekan sekali itu sampai dua pekan terkahir ini belum menunjukkan tanda-tanda merapat di Dermaga Sangkapura. Beras yang dijual di dua pasar terbesar di pulau yang berada 80 mil sebelah utara Kabupaten Gresik itu dipasok dari Pulau Jawa. Sampai saat ini hanya sebagian desa saja yang sudah panen padi, yakni di areal pesisir timur Pulau Bawean sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan warga. (*)