Presiden Jokowi suka nonton film komedi
30 Maret 2015 20:42 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada malam peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3/15). Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo menonton film nasional berjudul Cahaya Dari Timur: Beta Maluku sebagai bentuk dukungan bagi perkembangan film nasional. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini suka menonton film bergenre komedi, terutama karya Raditya Dika.
"Saya suka nonton film bergenre komedi, kalau dulu Dono, Kasino, sekarang filmnya Raditya (Dika) seperti Cinta Brontosaurus, Manusia setengah Salmon," kata Jokowi saat memberi sambutan Peringatan Hari Perfilman Nasional ke-65 di Istana Negara Jakarta, Senin.
Presiden juga bercerita masa kecilnya suka sekali nonton film, paling tidak dua minggu sekali.
Jokowi mengisahkan bahwa waktu kecil dia ingat menonton film Si Buta dari Gua Hantu, agak dewasa menonton Ratapan Anak Tiri, setelah remaja juga nonton film remaja.
"Saya ingat pengin nonton Akibat Pergaulan Bebas, namun waktu itu umur saya belum genap 17 tahun jadi tidak jadi nonton," kisahnya.
Jokowi juga mengatakan sangat hafal dengan beberapa aktris jaman dahulu, seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Titik Puspa dan Rano Karno saat kecil.
Presiden mengungkapkan dulu ada bioskop kelas elit, kelas rakyat dan kelas "misbar". "Saya nontonnya di (kelas) rakyat," ungkapnya.
Namun, kata presiden, bioskop di Indonesia saat ini tinggal kelas elit sehingga tidak memberikan ruang yang sama terhadap perfilman Indonesia.
"Bioskop sekarang tinggal di mall besar, ini tugas pemerintah untuk memunculkan yang dua ini (kelas rakyat dan misbar)," katanya.
Dia berjanji akan memberikan insentif untuk dunia perfilman Indonesia agar bisa bangkit dan bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
"Saya tidak tahu insentif yang diberikan, bisa berupa insentif pajak atau insentif lainnya," jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menonton film Indonesia sebelum nanton film dari luar negari.
"Saya suka nonton film bergenre komedi, kalau dulu Dono, Kasino, sekarang filmnya Raditya (Dika) seperti Cinta Brontosaurus, Manusia setengah Salmon," kata Jokowi saat memberi sambutan Peringatan Hari Perfilman Nasional ke-65 di Istana Negara Jakarta, Senin.
Presiden juga bercerita masa kecilnya suka sekali nonton film, paling tidak dua minggu sekali.
Jokowi mengisahkan bahwa waktu kecil dia ingat menonton film Si Buta dari Gua Hantu, agak dewasa menonton Ratapan Anak Tiri, setelah remaja juga nonton film remaja.
"Saya ingat pengin nonton Akibat Pergaulan Bebas, namun waktu itu umur saya belum genap 17 tahun jadi tidak jadi nonton," kisahnya.
Jokowi juga mengatakan sangat hafal dengan beberapa aktris jaman dahulu, seperti Slamet Raharjo, Christine Hakim, Titik Puspa dan Rano Karno saat kecil.
Presiden mengungkapkan dulu ada bioskop kelas elit, kelas rakyat dan kelas "misbar". "Saya nontonnya di (kelas) rakyat," ungkapnya.
Namun, kata presiden, bioskop di Indonesia saat ini tinggal kelas elit sehingga tidak memberikan ruang yang sama terhadap perfilman Indonesia.
"Bioskop sekarang tinggal di mall besar, ini tugas pemerintah untuk memunculkan yang dua ini (kelas rakyat dan misbar)," katanya.
Dia berjanji akan memberikan insentif untuk dunia perfilman Indonesia agar bisa bangkit dan bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
"Saya tidak tahu insentif yang diberikan, bisa berupa insentif pajak atau insentif lainnya," jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menonton film Indonesia sebelum nanton film dari luar negari.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: