"Dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif, penyumbang PDRB di DKI Jakarta untuk tahun 2023 itu 10.51 persen dan perkembangannya itu luar biasa," kata Puji saat menghadiri konferensi pers "Jakarta Film Week 2024" di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu.
Pada tahun 2023, dukungan sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta telah mencapai angka 10.51 persen. Hal tersebut meningkat dibandingkan tahun 2016 yang masih berada di angka 9 persen.
"Di tahun 2016 baru di angka 9 persen, sehingga sektor ekonomi kreatif itu merupakan potensi untuk kestabilan perekonomian," sambungnya.
Meskipun dalam beberapa waktu ke depan Jakarta tidak lagi menyandang gelar sebagai ibu kota Indonesia, Puji optimis perekonomian Jakarta akan tetap berkembang, salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif.
"Kita optimistis DKI Jakarta akan tetap stabil bahkan berkembang, salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif, khususnya perfilman," katanya.
Dalam upaya mendukung perkembangan sektor ekonomi kreatif di Jakarta, pihak Disparekraf Jakarta melakukan sejumlah inisiatif untuk program Jakarta Film Week 2024. Mulai dari dukungan pendanaan hingga kolaborasi bersama instansi terkait demi menciptakan ekosistem perfilman Indonesia yang lebih baik.
"Pemprov DKI Jakarta mendukung terkait pendanaannya dan kami bangga melalui Jakarta Film Week ini Jakarta tidak hanya menjadi pusat dari sineas atau komunitas, tetapi juga tuan rumah," kata Puji.
Jakarta Film Week merupakan festival film tahunan yang didukung penuh oleh Disparekraf DKI Jakarta bersama Kemendikbudristek Dikti untuk mempromosikan film-film karya anak bangsa sekaligus pariwisata di Indonesia.
Melalui festival tersebut, Puji berharap film karya anak bangsa semakin dikenal oleh dunia sekaligus sektor ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama perkembangan perekonomian di DKI Jakarta menuju kota global.
Baca juga: DKI gelar Forum Bisnis Promosi Pariwisata untuk sedot wisatawan
Baca juga: Jakpus perkenalkan budaya lokal ke masyarakat agar pahami keberagaman