BPBD Jabar siagakan personel bantu warga seberangi sungai Cikaso
31 Juli 2024 21:59 WIB
Sejumlah personel BPBD Jabar dan Kabupaten Sukabumi disiagakan di lokasi jembatan rusak yang menghubungkan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. ANTARA/Aditya Rohman
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi menyiagakan personel di sekitar jembatan rusak di Kampung Cigirang, Kabupaten Sukabumi untuk membantu warga yang ingin menyeberangi sungai Cikaso.
"Kami menyiagakan personel di lokasi untuk mengantisipasi warga yang ingin menyeberang dengan cara bergelantungan di rangka jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Rizgianto di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: BPBD tutup jembatan rusak kerap digunakan warga untuk menyeberang
Menurut Rizgi, antisipasi adanya warga yang nekat menyeberangi sungai dengan melintasi jembatan rusak itu, pihaknya sudah melakukan penutupan dengan memasang papan larangan menyeberang.
Oleh karena itu, sebelum jembatan darurat dibangun, warga yang ingin menyeberang dibantu dan didampingi petugas BPBD dengan melintasi aliran sungai yang sedang surut. Namun, jika air sungai tinggi, apalagi saat banjir, warga diimbau untuk menggunakan akses lain yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi jembatan rusak tersebut.
Untuk memberikan pelayanan sekaligus pengamanan, pihaknya berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lengkong dan Jampangtengah untuk menyiagakan petugas di lokasi jembatan rusak.
Baca juga: Banjir rob rusak 100 perahu nelayan Pantai Ujunggenteng Sukabumi
Baca juga: Gelombang tinggi rusak sejumlah rumah di pesisir Sukabumi
"Untuk pembangunan jembatan darurat sedang dalam proses peninjauan dan diharapkan dalam waktu dekat terlaksana agar warga bisa menyeberangi sungai lewat jembatan," tambahnya.
Jembatan gantung yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan ini nyaris putus setelah diterjang banjir bandang sungai Cikaso pada 29 Juni lalu. Jembatan ini merupakan akses utama warga di dua desa itu untuk melakukan berbagai aktivitas.
"Kami menyiagakan personel di lokasi untuk mengantisipasi warga yang ingin menyeberang dengan cara bergelantungan di rangka jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong dengan Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Rizgianto di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: BPBD tutup jembatan rusak kerap digunakan warga untuk menyeberang
Menurut Rizgi, antisipasi adanya warga yang nekat menyeberangi sungai dengan melintasi jembatan rusak itu, pihaknya sudah melakukan penutupan dengan memasang papan larangan menyeberang.
Oleh karena itu, sebelum jembatan darurat dibangun, warga yang ingin menyeberang dibantu dan didampingi petugas BPBD dengan melintasi aliran sungai yang sedang surut. Namun, jika air sungai tinggi, apalagi saat banjir, warga diimbau untuk menggunakan akses lain yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi jembatan rusak tersebut.
Untuk memberikan pelayanan sekaligus pengamanan, pihaknya berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lengkong dan Jampangtengah untuk menyiagakan petugas di lokasi jembatan rusak.
Baca juga: Banjir rob rusak 100 perahu nelayan Pantai Ujunggenteng Sukabumi
Baca juga: Gelombang tinggi rusak sejumlah rumah di pesisir Sukabumi
"Untuk pembangunan jembatan darurat sedang dalam proses peninjauan dan diharapkan dalam waktu dekat terlaksana agar warga bisa menyeberangi sungai lewat jembatan," tambahnya.
Jembatan gantung yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan ini nyaris putus setelah diterjang banjir bandang sungai Cikaso pada 29 Juni lalu. Jembatan ini merupakan akses utama warga di dua desa itu untuk melakukan berbagai aktivitas.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: