Festival kuliner itu dibuka langsung oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, di halaman depan Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut Hasto, kegiatan itu digelar dalam memperingati HUT PDIP yang bertema "Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya".
"Di masa pandemi tahun ketiga ini, kita terus menggelorakan semangat optimisme membangun jiwa dan badannya yang sehat. Itu mengandung nilai-nilai spiritualitas yang tinggi. Membangun badannya diperlukan asupan makanan yang bergizi," kata Hasto.
Baca juga: PDIP siapkan langkah hukum terkait kabar hoaks Megawati meninggal
"Yang didorong adalah semangat untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan, untuk kita lebih percaya kepada sumber pangan yang bisa didapatkan dari lingkungan sekitar kita daripada pangan impor," ujarnya.
Baca juga: Megawati tulis pesan khusus untuk TPDI menjelang HUT Ke-49 PDIP
Dengan makan pendamping beras ini, masyarakat mempunyai banyak alternatif memenuhi kebutuhan karbohidrat.
"Ada porang, sagu, talas, umbi-umbian, jagung, pisang, bahkan lebih dari 10 makanan pendamping beras. Semua ini bisa ditanam di dalam negeri," ujarnya.
Hasto akan mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperbanyak riset pangan untuk memperkuat kedaulatan pangan.
"Sebab bagi PDIP, kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. PDIP lebih memilih kedaulatan pangan, yang berarti Indonesia harus bisa memproduksi sendiri bahan pangan, tak melulu impor. Itu harus didukung riset yang banyak dan kuat," ujar Hasto.
Baca juga: PDIP bertekad buat rekor MURI senam serentak di HUT Ke-49
Tampak Hasto Kristiyanto mencicipi makanan khas Kabupaten Minahasa Utara, yakni ongol-ongol singkong dan mencoba kue lumpur sukun khas Kota Bekasi.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani menjelaskan ada 305 peserta dalam festival kuliner ini.
"Hari ini akan dipilih para pemenangnya. Sementara esok hari, akan diadakan pameran kuliner dari seluruh Indonesia yang dibuat dari bahan 10 pendamping beras. Acara ini diikuti dari 34 provinsi," kata Wiryanti.
PDIP juga menulis buku khusus kuliner nonberas atau makanan pendamping beras yang jumlahnya di atas 550 menu.
"Buku ini meneruskan karya buku Bung Karno yang berjudul Mustika Rasa dan buku kali ini khusus pendamping beras. Itu semua kita lakukan dalam HUT Ke-49," kata Wiryanti.