Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Kota Jakarta Barat II mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang baru berjalan sepekan.

"Ealuasi dilakukan agar persiapan sekolah menjadi lebih lengkap, misalnya alat pengukur suhu tubuh perlu diperbanyak," kata Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Sudin Pendidikan Jakarta Barat II, Masduki, di Jakarta, Jumat.

Menurut Masduki, sesuai prosedur setiap sekolah memiliki lima alat thermogun untuk mengukur tempatur tubuh siswa dan guru. "Tapi, beberapa sekolah di Jakarta Barat II masih ada yang memilki hanya dua thermo gun," katanya.

Masduki menilai, permalasahan tersebut bukan hal krusial, karena dengan dua thermogun pun, kegiatan PTM tetap bisa berjalan sesuai protokol kesehatan. "Sebagian besar sekolah sudah siap, penambahan jumlah thermogun ini cuma saran, tidak substantif," kata dia.

Baca juga: Disdik DKI dorong sekolah yang belum lolos asesmen PTM untuk evaluasi

Di Jakarta Barat II ada 66 sekolah di bawah Sudin Pendidikan setempat yang telah menjalani PTM. Dua dari 66 sekolah tersebut, saat dikunjungi Antara, yakni SDN 11 Grogol Petamburan pada Senin (30/8) dan SDN 03 Duri Kepa pada Rabu (1/9).

Dari pantauan Antara, pelaksanaan PTM berjalan kondusif, seluruh eluruh siswa menggunakan masker saat belajar di dalam kelas.

Selain itu, di setiap lantai sekolah ada tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang berfungsi dengan baik.

Baca juga: Pembelajaran tatap muka di DKI berjalan baik

Baca juga: Sekolah gelar PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat