Antisipasi kabut asap, Muarojambi ajukan pasokan masker kepada Dinkes
6 Agustus 2019 06:30 WIB
FOTO DOKUMENTASI - Sekolah Pascalibur Akibat Asap - Beberapa pelajar SDN 77/IV Kota Jambi mengikuti kegiatan belajar mengajar sambil mengenakan masker didampingi guru mereka di Jambi, Senin (28/9). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muarojambi memasuki bencana kabut asap meminta bantuan pasokan masker kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.
"Walaupun bencana kabut asap belum tergolong parah kondisinya di Provinsi Jambi namun Kabupaten Muarojambi telah meminta suplai masker untuk masyarakatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, Syamsiran di Jambi, Senin (5/8).
Ia menjelaskan bahwa saat ini kondisi udara di Provinsi Jambi mengalami penurunan. Namun masih dalam kategori normal.
"Kita akan berkoordinasi dahulu dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk daerah mana saja yang benar-benar membutuhkan masker," katanya.
Namun, kata Syamsiran, tidak menutup kemungkinan sudah ada beberapa daerah di Provinsi Jambi yang sudah meningkat gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terhadap warganya sebagai dampak dari kategori udara sehat yang saat ini sedikit menurun.
Sementara itu, di tempat terpisah Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jambi M Dianto mengatakan dirinya menerima pesan melalui Whats App (WA) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas adanya kiriman asap asal Indonesia yang sampai ke Malaysia.
"Saya mendapatkan WA langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyampaikan bahwa Pemerintah Malaysia hari ini sudah ada beberapa wilayah di Malaysia yang sudah menerima asap dari Indonesia," katanya.
Menurut dia, wilayah di Malaysia yang mendapatkan kiriman asap tersebut seperti Kuala Lumpur, Trengganu, dan Johor. "Artinya kalau asap itu sudah nyebrang ke negara tetangga, itu adalah asap yang kemungkinan berasal dari provinsi yang ada di Sumatera," katanya.
Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi, saat ini Pemerintah Provinsi Jambi telah menerima bantuan dua unit Helikopter dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu proses pemadaman api.
Selain itu, Sekda juga mengatakan bahwa Menteri LHK meminta perhatian dari Gubernur Jambi akan langkah-langkah yang sudah diperbuat atas meluasnya kepulan asap hingga ke negeri tetangga.
Baca juga: Bupati Muarojambi turut padamkan kebakaran lahan di Kumpeh Ulu
Baca juga: Mendikbud bagi masker di sekolah terdampak asap
Baca juga: Akibat kabut asap jarak pandang di Kota Jambi 3,9 km
"Walaupun bencana kabut asap belum tergolong parah kondisinya di Provinsi Jambi namun Kabupaten Muarojambi telah meminta suplai masker untuk masyarakatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, Syamsiran di Jambi, Senin (5/8).
Ia menjelaskan bahwa saat ini kondisi udara di Provinsi Jambi mengalami penurunan. Namun masih dalam kategori normal.
"Kita akan berkoordinasi dahulu dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk daerah mana saja yang benar-benar membutuhkan masker," katanya.
Namun, kata Syamsiran, tidak menutup kemungkinan sudah ada beberapa daerah di Provinsi Jambi yang sudah meningkat gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terhadap warganya sebagai dampak dari kategori udara sehat yang saat ini sedikit menurun.
Sementara itu, di tempat terpisah Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jambi M Dianto mengatakan dirinya menerima pesan melalui Whats App (WA) dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas adanya kiriman asap asal Indonesia yang sampai ke Malaysia.
"Saya mendapatkan WA langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyampaikan bahwa Pemerintah Malaysia hari ini sudah ada beberapa wilayah di Malaysia yang sudah menerima asap dari Indonesia," katanya.
Menurut dia, wilayah di Malaysia yang mendapatkan kiriman asap tersebut seperti Kuala Lumpur, Trengganu, dan Johor. "Artinya kalau asap itu sudah nyebrang ke negara tetangga, itu adalah asap yang kemungkinan berasal dari provinsi yang ada di Sumatera," katanya.
Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi, saat ini Pemerintah Provinsi Jambi telah menerima bantuan dua unit Helikopter dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu proses pemadaman api.
Selain itu, Sekda juga mengatakan bahwa Menteri LHK meminta perhatian dari Gubernur Jambi akan langkah-langkah yang sudah diperbuat atas meluasnya kepulan asap hingga ke negeri tetangga.
Baca juga: Bupati Muarojambi turut padamkan kebakaran lahan di Kumpeh Ulu
Baca juga: Mendikbud bagi masker di sekolah terdampak asap
Baca juga: Akibat kabut asap jarak pandang di Kota Jambi 3,9 km
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: