London (ANTARA News) - Pelatih Fenerbahce, Zico, menginginkan pasukannya tetap menyerang ketika berusaha mempertahankan keunggulan tipisnya dalam perempat-final Liga Champion Selasa, pertandingan kedua melawan Chelsea. Juara Turki itu hanya unggul tipis setelah menang 2-1 di Istanbul pekan lalu, jadi akan mudah bagi Zico mengambil sikap bertahan di Stamford Bridge. Tapi pelatih asal Brazil itu yang mengukir namanya bagi negaranya melalui penampilan gemilang pada 1970-an dan 1980-an, punya filosofi sama selaku pelatih. Itu berarti dia akan meminta para pemainnya untuk maju tiap peluang terbuka. "Kami akan terus bermain sebagaimana biasanya. Gaya permainan kami adalah menyerang dan menampilkan sepak bola menyerang. Itu sebabnya kami sejauh ini bisa bertahan. Tak akan ada perbedaan," kata Zico dikutip AFP. "Tiap pertandingan adalah penting. Dalam pertandingan di Sevilla sebelumnya kami ketinggalan 0-2, tapi bisa bangkit kembali. "Dalam laga sepenting ini, Anda harus hati-hati sepanjang pertandingan dan mengambil keuntungan tiap terbuka peluang bagus." Zico yang biasanya tampil kalem di depan umum, agak mengherankan saat mendengar dia menyinggung soal kebijakan pelatih Chelsea Avram Grant dalam menyeleksi pemain. "Chelsea punya pasukan luar biasa, tapi adakalanya para pemain tidak merasa nyaman karena posisi yang diberikan kepada mereka. Saya yakin mereka akan bisa mengatasi hal itu, jadi kita harus menampilkan permainan terbaik," katanya. Zico akan menunggu sampai saat-saat terakhir untuk melihat apakah Roberto Carlos cukup fit untuk tampil karena masih berangsur pulih dari cedera dagu. Bos Fenerbahce itu juga akan mengambil keputusan mengenai Mateja Kezman setelah mantan striker Chelsea itu merengut keluar stadion ketika dia diganti Sabtu. "Saya tidak ada masalah dengan Kezman. Sebelumnya dia tidak pernah meremehkan saya. Tapi dia tidak menunggu rekan-rekan setimnya sampai pertandingan selesai dan manajemen akan menentukan sikap selanjutnya. Kita harus menunggu," kata Zico. Pemain Fenerbahce Colin Kazim-Richards berterimakasih atas posisinya yang dominan dalam pertandingan itu. Mantan striker Brighton dan Sheffield United itu, yang bangkit dari bangku cadangan untuk menjadikan permainan timnya hidup dengan menyamakan skor, ingin menuntaskan salah pengertian mengenai namanya. Lahir di timur London, dia memenuhi syarat untuk memakai paspor Turki karena ibunya adalah campuran Turki-Siprus, tapi dia sudah tidak memakai nama "kristennya" karena tidak diizinkan bermain di Turki dan kini dia dikenal sebagai Kazim-Kazim. "Nama saya adalah Kazim-Richards. Karena alasan politik saya dipanggil Kazim-Kazim jika saya ingin bermain untuk Turki. Itu sebabnya saya dipanggil masuk liga Turki," katanya. "Karena Anda hanya diizinkan memakai enam pemain asing di tim Turki, memberi saya lebih banyak peluang untuk bermain dalam tim. Itu bukan karena dengan apa saya dipanggil, tapi hasil yang diperoleh ketika lawan Chelsea." Apa pun nama yang digunakannya, striker itu yakin dia akan turun dalam semi-final Liga Champion untuk pertama kalinya jika timnya memperlihatkan keyakinan sama seperti mereka perlihatkan di Istanbul. "Mereka pasukan besar dan tangguh. Tapi ini laga besar bagi kita. Itu pertandingan besar dalam sejarah kita. Tidak soal bahwa mereka mengistirahatkan pemain untuk menghadapi kita, kita harus menghadapi itu bagaimana pun keadaan mereka," kata Kazim-Richards. "Chelsea di kandang mereka adalah tim hebat, tapi kita datang ke sini dengan percaya diri. Kita punya pelatih yang bisa membangkitkan kepercayaan diri dan tetap kalem. Kita sebenarnya bisa memenangi pertandingan, jadi itu membuat kita lebih percaya diri. Kita harus hadapi mereka dan berusaha memetik kemenangan." (*)