London (ANTARA News) - Inggris bulan depan akan mulai menerima dua ribu warga Irak, sebagai bagian dari rencana menolong mereka yang pernah bekerja untuk militer Inggris, tulis harian The Guardian, Selasa. Harian tersebut mengutip dokumen yang menyebut bahwa Home Office (kementerian dalam negeri) dan kementerian pertahanan sedang berdiskusi dengan badan amal "Migrant Helpline" untuk membantu warga Irak tersebut menetap di Inggris. Para jurubicara kedua kementerian itu belum dapat memberi tanggapan saat dihubungi AFP. "Mereka (warga Irak) akan diberi akomodasi selama dua hari di Slough (sebelah barat London) sebelum dipindahkan ke kawasan pemukiman kembali di Skotlandia atau di sebelah utaranya," ungkap dokumen yang dikutip The Guardian. Menurut koran tersebut, kementerian luar negeri menyebutkan sekitar 450 lamaran bermukim di Inggris telah disetujui, 450 lainnya ditolak, 100 belum diputuskan, dan 100 lainnya sedang dalam proses. Dua ribu warga Irak itu sudah termasuk para tanggungan hidup dari staf lokal tersebut. Pemindahan tersebut akan berlangsung selama 17 bulan dan dimulai bulan depan, dengan setiap dua pekan paling banyak 100 warga Irak yang diterbangkan, tulis koran tersebut. Perdana Menteri, Gordon Brown, mengumumkan pada Oktober bahwa Inggris akan membantu para staf lokal yang sudah bekerja bagi pasukan mereka untuk menetap di Irak atau di negara lain, termasuk Inggris ,jika setuju dengan syarat-syaratnya. Staf lokal termasuk juru bahasa dan penterjemah yang sudah bekerja untuk Inggris paling sedikit 12 bulan, bisa mendapat bantuan keuangan maupun bantuan lainnya, kata Gordon dalam pernyataan kepada anggota parlemen. (*)