Jakarta (ANTARA) - Kelompok pertama perempuan taruna pilot wanita untuk pesawat kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army) China telah menyelesaikan penerbangan solo. Hal itu mengindikasikan bahwa saat ini mereka telah dinyatakan mampu memiloti pesawat secara mandiri dan melakukan penerbangan.

Xinhua yang dikutip di Jakarta, Selasa, menyatakan, kehadiran mereka akan berkontribusi dalam peningkatan keberagaman personel penerbangan angkatan laut, demikian disampaikan Universitas Penerbangan Angkatan Laut China, yang bertanggung jawab atas pelatihan tersebut, pada Senin (29/4).

Para taruna tersebut, yang seluruhnya lahir setelah 2000, adalah lulusan universitas yang direkrut untuk menjalani program pelatihan pada 2023.

Selama masa pelatihan, mereka akan menjalani berbagai sesi penerbangan solo yang melibatkan berbagai model pesawat dan mata pelatihan.

Sejak bergabung, para taruna telah berpartisipasi dalam serangkaian pelatihan dan kursus, termasuk teori penerbangan, pelatihan penyelamatan darurat dalam penerbangan, simulasi penerbangan, dan persiapan penerbangan di lapangan. Mereka telah dinyatakan lulus dalam sejumlah tes yang relevan.

Di tahap selanjutnya, mereka akan mengikuti serangkaian pelatihan penerbangan, mulai dari pesawat latihan dasar dan berlanjut ke sejumlah program kursus yang melibatkan pesawat latihan canggih. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024