Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News) - Kelompok politik terbesar di dunia Islam hari Jumat mengecam serangan yang menewaskan delapan remaja Israel di sebuah sekolah Yerusalem dengan mengatakan, mereka membenci kekerasan dan teror. Dalam sebuah reaksi atas serangan anti-Israel itu, Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara mengungkapkan keprihatinan yang dalam dan mengecam pembunuhan pelajar di Yerusalem barat, dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jeddah. Sekretaris Jendral OKI Ekmeleddin Ihsanoglu juga "mengulangi sikap OKI yang menentang aksi kekerasan dan teror di mana pun di dunia", kata pernyataan itu yang dikutip AFP. OKI juga mencakup Iran, musuh sengit Israel. Namun, Ihsanoglu mengatakan, ia berharap "kecaman itu akan membuka mata mereka yang tetap bungkam selama kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak Palestina". "Lingkaran kekerasan keji ini harus dihentikan," kata pernyataan itu. Ihsanoglu mendesak "semua pihak yang terkait untuk tetap tenang dan mengendalikan diri setelah kejadian tragis ini". Delapan pelajar, sebagian besar berusia 15 dan 16 tahun, tewas Kamis malam di Merkaz Harav Yeshiva, sebuah sekolah theologi di Yerusalem barat yang berpenduduk mayoritas Yahudi. Sembilan orang lain cedera dalam serangan penembakan itu. Seorang Palestina bersenjata dari Yerusalem timur tewas ditembak polisi Israel setelah serangan tersebut. Kelompok pejuang garis keras Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. "Hamas bertanggung jawab atas serangan itu. Brigade Ezzedine Al-Qassam akan secara resmi mengakui seragan itu pada saat yang tepat," kata seorang pejabat senior Hamas di Gaza kepada AFP, menunjuk pada sayap bersenjata kelompok garis keras tersebut.(*)