Ketua oposisi Bangladesh Hussain Muhammad Ershad tutup usia
14 Juli 2019 14:55 WIB
Seorang aktivis pro-pemerintah menyerang seorang aktivis Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang diduga merusak sebuah bus, sementara polisi berusaha mengamankan pria tersebut saat pemblokiran nasional di Kachpur dekat Dhaka, Bangladesh, Minggu (9/12). Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menggelar aksi pemblokiran di Bangladesh beberapa waktu lalu. (REUTERS/Andrew Biraj)
Dhaka (ANTARA) - Mantan penguasa militer Bangladesh Hussain Muhammad Ershad tutup usia pada Minggu, menyusul komplikasi kesehatan yang dialaminya, kata seorang ajudan.
Politikus yang kini berusia 90 tahun itu menggunakan ventilator selama 10 hari di rumah sakit militer di Ibu Kota Dhaka. Ia memiliki masalah dengan hati dan ginjal, menurut sekretaris persnya.
"Ershad mengembuskan napas terakhir pagi ini setelah menderita sakit selama tiga pekan," kata sekretaris Sunil Shuva Roy kepada Reuters.
Baca juga: Rezim Bangladesh Tahan 300 Saingan Politik
Sebagai kepala staf Angkatan Darat, Ershad merebut kekuasaan melalui kudeta tak berdarah pada 24 April 1982, yang menggulingkan Presiden Abdus Sattar dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden pada 1983.
Ia berkuasa hingga dipaksa mundur oleh pemberontakan massal pada 1990. Ershad merupakan pimpinan partai oposisi utama di parlemen saat ini, Partai Jatiya Bangladesh, yang ia bentuk pada 1985.
Baca juga: Bangladesh vonis mati sembilan terdakwa serangan Skeikh Hasina 1994
Baca juga: Pemimpin oposisi Bangladesh dibawa ke rumah sakit
Sumber: Reuters
Politikus yang kini berusia 90 tahun itu menggunakan ventilator selama 10 hari di rumah sakit militer di Ibu Kota Dhaka. Ia memiliki masalah dengan hati dan ginjal, menurut sekretaris persnya.
"Ershad mengembuskan napas terakhir pagi ini setelah menderita sakit selama tiga pekan," kata sekretaris Sunil Shuva Roy kepada Reuters.
Baca juga: Rezim Bangladesh Tahan 300 Saingan Politik
Sebagai kepala staf Angkatan Darat, Ershad merebut kekuasaan melalui kudeta tak berdarah pada 24 April 1982, yang menggulingkan Presiden Abdus Sattar dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden pada 1983.
Ia berkuasa hingga dipaksa mundur oleh pemberontakan massal pada 1990. Ershad merupakan pimpinan partai oposisi utama di parlemen saat ini, Partai Jatiya Bangladesh, yang ia bentuk pada 1985.
Baca juga: Bangladesh vonis mati sembilan terdakwa serangan Skeikh Hasina 1994
Baca juga: Pemimpin oposisi Bangladesh dibawa ke rumah sakit
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: