Jambi (ANTARA News) - Angkutan ekspor batubara ke sejumlah negara dari Provinsi Jambi didominasi kapal asing, karena dianggap belum menguntungkan bagi pengusaha pelayaran dalam negeri, kata Ketua Asosiasi Pelayaran Niaga Nasional (Indonesian Shipowner Association/INSA) Jambi, Edy B. di Jambi, Jumat. Komoditi ekspor, khususnya batubara ke sejumlah negara, seperti Thailand, India dan Malaysia, dilayani oleh kapal asing, karena bila menggunakan kapal milik pengusaha dalam negeri malah menimbulkan kerugian. INSA Jambi beranggotakan 26 anggota atau pengusaha pelayaran dengan 100 lebih armada kapal motor sebagian besar melayani angkutan antar-pulau. Alasan utama pengusaha pelayaran dalam negeri tidak mau melayani pengangkutan batubara untuk ekspor, karena sekembalinya dari negara tujuan tidak ada muatan yang akan dibawa ke Indonesia atau kosong, dan itu jelas merugikan. Kapal asing, menurut Edy, sebelum ke Jambi untuk menjemput batubara, maka terlebih dulu singgah di Singapura guna membongkar berbagai muatan yang diangkutnya. Kedekatan jarak antara Jambi dengan Singapura, kendati dengan muatan kosong untuk menjemput batubara, tidak akan merugikan pemilik kapal asing itu, dibanding kapal milik pengusaha pelayaran di Jambi tanpa muatan kembali ke Indonesia dari Thailand atau India. Perusahaan pelayaran di Jambi juga melayani angkutan batubara, tetapi hanya untuk antar-pulau, seperti ke Medan, Jakarta dan lainnya, kalau pun ke luar negeri hanya ke Malaysia. Ekspor batubara ke Malaysia dilayani oleh perusahaan pelayaran dalam negeri, karena sekembalinya dari negara tersebut masih ada komoditi dari negara jiran itu yang dibawa ke Indonesia. Selama Januari 2008 tercatat 15 ribu ton batubara yang diekspor ke Thailand, India dan Malaysia, semuanya diangkut oleh kapal pelayaran asing. (*)