Goldman skeptis terhadap "jaminan" penurunan suku bunga AS dari Fed
17 Juni 2019 09:51 WIB
Para ekonom Goldman Sachs skeptis terhadap "jaminan" penurunan suku bunga AS dari Federal Reserve untuk mencegah kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)
Washington (ANTARA) - Para ekonom Goldman Sachs pada Minggu (16/6/2019) mengatakan, mereka skeptis terhadap "jaminan" penurunan suku bunga AS dari Federal Reserve untuk mencegah kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akibat ketegangan perdagangan global.
Peningkatan yang mengejutkan dalam ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing sejak Mei, bersama dengan inflasi yang sangat rendah, telah memicu taruhan di antara para pedagang, bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga pinjaman utama sebesar 75 basis poin hingga akhir tahun.
"Namun, kami pikir rintangan untuk pemotongan seperti itu mungkin lebih tinggi daripada yang diyakini secara luas," tulis ekonom Goldman dalam catatan penelitian yang dipublikasikan pada Minggu (16/6/2019).
Sejumlah dealer utama, atau 24 perusahaan Wall Street teratas yang melakukan bisnis langsung dengan The Fed, mengantisipasi The Fed akan menurunkan biaya pinjaman utama mulai musim panas ini.
Goldman Sachs Group Inc dan beberapa dealer utama lainnya telah terjebak dengan seruan bahwa Fed akan menahan diri dari penurunan suku bunga sampai ada bukti kemunduran yang signifikan dalam kegiatan bisnis dan konsumen.
Para ekonom Goldman mengatakan, penurunan suku bunga tiga perempat poin pada 1995-1996 dan 1998, yang oleh beberapa analis disebut sebagai contoh terbaru pelonggaran kebijakan pre-emptive dari The Fed, adalah respons terhadap data "yang bertumpu pada penurunan yang dapat diamati sebagai sebuah motif jaminan. "
Mereka mengatakan asumsi lain untuk jaminan pemangkasan suku bunga adalah bahwa pejabat Fed dapat mencadangkan langkah-langkah ketika risikonya mereda.
"Namun, pengawasan politik yang lebih besar dari kenaikan Fed sekarang - terutama dengan pemilihan presiden yang mendekat - dapat membuat ini lebih sulit untuk dilakukan pada tahun 2020, sehingga jaminan pemotongan yang terlalu terburu-buru sekarang dapat meningkatkan risiko bahwa sukui bunga terjebak pada level yang terlalu rendah jika ekonomi tetap tangguh,” tulis mereka.
Pada Jumat, suku bunga jangka pendek berjangka AS menyiratkan pedagang melihat tentang peluang 58 persen The Fed akan menurunkan suku bunga jangka pendek sebesar 0,75 poin hingga akhir tahun, naik dari 54 persen seminggu sebelumnya dan 7 persensebulan lalu, menurut FedWatch CME Group juga.
Pembuat kebijakan Fed akan bertemu pada Selasa dan Rabu depan di mana para analis secara luas memperkirakan mereka akan membuka jalan bagi kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Suku bunga berjangka mengindikasikan para pedagang mengkalkulasi probabilitas 23 persen The Fed akan menurunkan suku bunga minggu depan, dibandingkan dengan 25 persen seminggu yang lalu dan 13 persen sebulan sebelumnya, program CME FedWatch menunjukkan.
Baca juga: Survei: Sebagian besar ekonom perkirakan Fed pangkas suku bunga
Baca juga: IHSG melemah dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed
Peningkatan yang mengejutkan dalam ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing sejak Mei, bersama dengan inflasi yang sangat rendah, telah memicu taruhan di antara para pedagang, bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga pinjaman utama sebesar 75 basis poin hingga akhir tahun.
"Namun, kami pikir rintangan untuk pemotongan seperti itu mungkin lebih tinggi daripada yang diyakini secara luas," tulis ekonom Goldman dalam catatan penelitian yang dipublikasikan pada Minggu (16/6/2019).
Sejumlah dealer utama, atau 24 perusahaan Wall Street teratas yang melakukan bisnis langsung dengan The Fed, mengantisipasi The Fed akan menurunkan biaya pinjaman utama mulai musim panas ini.
Goldman Sachs Group Inc dan beberapa dealer utama lainnya telah terjebak dengan seruan bahwa Fed akan menahan diri dari penurunan suku bunga sampai ada bukti kemunduran yang signifikan dalam kegiatan bisnis dan konsumen.
Para ekonom Goldman mengatakan, penurunan suku bunga tiga perempat poin pada 1995-1996 dan 1998, yang oleh beberapa analis disebut sebagai contoh terbaru pelonggaran kebijakan pre-emptive dari The Fed, adalah respons terhadap data "yang bertumpu pada penurunan yang dapat diamati sebagai sebuah motif jaminan. "
Mereka mengatakan asumsi lain untuk jaminan pemangkasan suku bunga adalah bahwa pejabat Fed dapat mencadangkan langkah-langkah ketika risikonya mereda.
"Namun, pengawasan politik yang lebih besar dari kenaikan Fed sekarang - terutama dengan pemilihan presiden yang mendekat - dapat membuat ini lebih sulit untuk dilakukan pada tahun 2020, sehingga jaminan pemotongan yang terlalu terburu-buru sekarang dapat meningkatkan risiko bahwa sukui bunga terjebak pada level yang terlalu rendah jika ekonomi tetap tangguh,” tulis mereka.
Pada Jumat, suku bunga jangka pendek berjangka AS menyiratkan pedagang melihat tentang peluang 58 persen The Fed akan menurunkan suku bunga jangka pendek sebesar 0,75 poin hingga akhir tahun, naik dari 54 persen seminggu sebelumnya dan 7 persensebulan lalu, menurut FedWatch CME Group juga.
Pembuat kebijakan Fed akan bertemu pada Selasa dan Rabu depan di mana para analis secara luas memperkirakan mereka akan membuka jalan bagi kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Suku bunga berjangka mengindikasikan para pedagang mengkalkulasi probabilitas 23 persen The Fed akan menurunkan suku bunga minggu depan, dibandingkan dengan 25 persen seminggu yang lalu dan 13 persen sebulan sebelumnya, program CME FedWatch menunjukkan.
Baca juga: Survei: Sebagian besar ekonom perkirakan Fed pangkas suku bunga
Baca juga: IHSG melemah dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: