IBL
IBL sesuaikan tuan rumah seri reguler 2019-2020 dengan musim hujan
Pebasket Stapac Jakarta Savon Rafriyq Llyod Goodman (tengah) mencoba melewati hadangan pebasket Pelita Jaya Ponsanius Nyoman Indrawan (kanan) dan Nathaniel Earl Barfield (kiri) saat pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax musim 2018-2019 seri Surabaya di GOR Pasific, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/2/2019). Laga yang belum genap satu babak tersebut ditunda akibat kondisi lapangan yang basah akibat hujan dengan skor sementara Stapc Jakarta 13 dan Pelita Jaya 18. (ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.) (ANTARA FOTO/Moch Asim/aww./)
Menurut Direktur IBL Hasan Gozali di Jakarta, Kamis (30/5) malam, keputusan itu diambil demi menghindari licinnya arena pertandingan karena dibasahi air hujan yang dapat membahayakan pemain.
"Kalau bisa, lapangan yang rentan licin tidak digunakan di musim yang curah hujannya tinggi," kata Hasan.
Dia menyebut, salah satu arena yang dianggap licin adalah GOR Sritex Arena di Solo, Jawa Tengah.
"Iya, itu termasuk," kata Hasan.
Lapangan licin memang menjadi salah satu persoalan yang muncul di IBL 2018-2019.
Setidak-tidaknya ada tiga arena di seri reguler yang mendapatkan kritikan dari tim peserta karena persoalan tersebut yaitu GOR Pacific di Surabaya, GOR Sritex di Solo dan GOR Bima Sakti, Malang.
Meski demikian, pihak IBL sampai saat ini belum memastikan kota mana saja yang menjadi tuan rumah seri reguler IBL musim 2019-2020.
"Kami belum memastikan di musim depan berapa jumlah seri yang akan digelar dan kotanya di mana saja," tutur Hasan.
IBL musim 2018-2019 sendiri dimulai pada November 2018 hingga Maret 2019 dengan juara Stapac Jakarta.
Sementara jadwal IBL 2019-2020 belum ditetapkan sampai berita ini diturunkan.
Baca juga: IBL belum bisa pastikan jadwal liga musim terbaru
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019