Sumut dirikan posko antisipasi longsor di jalur mudik Jalinsum
29 Mei 2019 16:58 WIB
Sejumlah pengendara melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di perbukitan Danau Toba Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Simpangan Bolon, Kota Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (17/5/2019). Masyarakat yang akan mudik Lebaran 2019 diimbau agar meningkatkan kewaspadaan bila melintas di jalur jalan lintas tersebut karena rawan longsor di saat hujan. (Antara Sumut/Septianda)
Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiapkan posko, alat berat, personel dan material di sejumlah titik Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) wilayah Sumatera Utara, dalam upaya mengantisipasi bencana longsor menghadapi arus mudik Lebaran 2019,
"Di titik rawan longsor sudah disiapkan alat-alat berat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Rabu.
Ia menambahkan selain ada posko dan alat berat juga ada pos-pos keamanan yang tersebar di 33 kabupaten/kota yang sudah disiapkan oleh pihak keamanan agar memberikan kenyamanan bagi pemudik yang melintasi jalan jalur mudik.
Selain itu, Pemprov Sumut akan berkoordinasi dengan Polda Sumut mengatur rekayasa lalu lintas di jalur mudik dalam mengantisipasi kemacetan kendaraan, jika terjadi longsor.
Pemudik yang akan melalui jalur lintas Sumatera tengah dan barat Sumatera Utara diminta untuk waspada dan ekstra hati-hati ketika melintasi jalur rawan longsor.
Seperti di jalur mudik di Kabupaten Simalungun dan jalur mudik lintas Sumatera Kabupaten Mandailing Natal terdapat titik rawan longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja.
Edy Rahmayadi menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan pada saat mudik untuk tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan. "Jika lelah, berhentilah dan beristirahat. Nah, jika sudah sehat dan tidak lagi lelah lanjutkan perjalanan," katanya.
Mengenai kondisi jalan yang rusak di Jalur Mudik Jalinsum, Pemprov Sumut sudah melakukan perbaikan kecil seperti penebalan marka jalan dan penambalan jalan yang berlobang sehingga nyaman dilalui pengendara. "Yang rusak berat tidak tidak sempat diperbaiki, tapi sedapat mungkin sudah dilakukan perbaikan kecil sehingga tidak menyulitkan pengguna jalan," katanya.*
Baca juga: Pemudik diminta waspada melewati jalur Tarutung-Sibolga
Baca juga: Pemudik diimbau waspada tiga titik rawan di Jembatan Merah-Lingga Bayu
"Di titik rawan longsor sudah disiapkan alat-alat berat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan, Rabu.
Ia menambahkan selain ada posko dan alat berat juga ada pos-pos keamanan yang tersebar di 33 kabupaten/kota yang sudah disiapkan oleh pihak keamanan agar memberikan kenyamanan bagi pemudik yang melintasi jalan jalur mudik.
Selain itu, Pemprov Sumut akan berkoordinasi dengan Polda Sumut mengatur rekayasa lalu lintas di jalur mudik dalam mengantisipasi kemacetan kendaraan, jika terjadi longsor.
Pemudik yang akan melalui jalur lintas Sumatera tengah dan barat Sumatera Utara diminta untuk waspada dan ekstra hati-hati ketika melintasi jalur rawan longsor.
Seperti di jalur mudik di Kabupaten Simalungun dan jalur mudik lintas Sumatera Kabupaten Mandailing Natal terdapat titik rawan longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi kapan saja.
Edy Rahmayadi menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan pada saat mudik untuk tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan. "Jika lelah, berhentilah dan beristirahat. Nah, jika sudah sehat dan tidak lagi lelah lanjutkan perjalanan," katanya.
Mengenai kondisi jalan yang rusak di Jalur Mudik Jalinsum, Pemprov Sumut sudah melakukan perbaikan kecil seperti penebalan marka jalan dan penambalan jalan yang berlobang sehingga nyaman dilalui pengendara. "Yang rusak berat tidak tidak sempat diperbaiki, tapi sedapat mungkin sudah dilakukan perbaikan kecil sehingga tidak menyulitkan pengguna jalan," katanya.*
Baca juga: Pemudik diminta waspada melewati jalur Tarutung-Sibolga
Baca juga: Pemudik diimbau waspada tiga titik rawan di Jembatan Merah-Lingga Bayu
Pewarta: Juraidi dan Septianda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: