Sumenep, Madura (ANTARA News) - Sebanyak 11 orang jemaah haji asal kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, nekad pulang ke kampung mereka menggunakan perahu layar motor (PLM) karena kehabisan bekal. Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) I, II, dan III Embarkasi Juanda Surabaya tersebut sudah ada di daratan Sumenep sejak Rabu dan Kamis (26,27/12/07), menunggu kapal penumpang. Salah seorang jamaah haji, Abdurrahman Daeng (52) warga Desa Masalima, Masalembu, Sumenep, mengatakan kepulangannya ke Masalembu dengan perahu diputuskan setelah kehabisan bekal dan tidak ada kepastian kapal yang disediakan pemerintah daerah, setelah dua kapal perintis habis masa kontraknya di perairan Sumenep. "Kalau kami tetap berada di daratan, mau makan apa. Sedangkan kapal yang dijanjikan Pemkab juga belum tahu kapan akan melayani," kata Abdurrahman, saat ditemui di Pelabuhan Gersik Putih, Kalianget. Ia mengaku, tidak kuatir dengan cuaca yang masih mengancam keselamatan pelayaran, khususnya perairan Masalembu yang masuk laut Jawa, dengan ketinggian gelombang masih berkisar tiga sampai empat meter itu. "Kami yakin, Allah SWT yang lebih tahu nasib manusia. Doakan semoga sampai di Masalembu dengan selamat," katanya seraya pamit untuk berangkat. Penumpang PLM yang dinahkodai, Sahe (45) itu, membawa 32 orang dan 11 diantaranya jemaah haji Sumenep. Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, R Aminullah mengemukakan, pemerintah daerah telah berusaha untuk menyurati Pemprov Jatim agar KMP Amukti Palapa bisa berlayar ke Masalembu setelah habis masa kontraknya, namun sulit dipenuhi karena biaya operasional dibebankan kepada daerah. Alternatif kedua, kata dia, kapal milik pemerintah daerah, yakni Dharma Bahari Sumekar (DBS) satu akan melayani pelayaran Kalianget-Masalembu, bila cuaca membaik. "Selama cuaca buruk, DBS satu itu tidak mungkin berlayar," katanya. Sebagai bentuk kepedulian kepada jemaah haji dan masyarakat Masalembu untuk memenuhi sembako, dan tarif tiket tetap terjangkau, maka Pemkab akan membantu biaya operasional DBS Satu itu sebesar Rp17 juta, sekali berlayar. Jarak tempuh pelabuhan Kalianget-Masalembu 112 mil laut, dan bila menggunakan perahu layar motor (PLM) bakal membutuhkan waktu 12 jam. Itupun jika cuaca baik.(*)