Pontianak (ANTARA) - Riyan Saputra (15) seorang pelajar kelas 11 SMK Negeri 7 Terpadu, warga Gang Bakaran Sabar Jalan Tanjung Raya 2, Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalbar, diduga korban kericuhan di Pontianak, Rabu (22/5) dimakamkan, Jumat.
"Hari ini anak saya dimakamkan, dan mungkin ini sudah digariskan oleh Allah SWT, lagi duduk saja kita bisa meninggal," kata orang tua almarhum, Juliasyah di Pontianak.
Menurut dia, anaknya sempat dirawat dua malam di rumah sakit, akhirnya meninggal dunia, akibat mengalami luka tembak di bagian perut.
"Saat itu anak saya izin mau keluar rumah untuk melihat aksi demontrasi, yang namanya anak-anak sifat keinginan tahunya sangat tinggi," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk langkah selanjutnya pihaknya masih mau berunding dulu dengan pihak keluarga lainnya. "Meskipun saya orang tuanya, tetapi saya masih belum bisa memutuskan untuk langkah selanjutnya," katanya.
Sementara itu, Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Alkadrie turut belasungkawa atas wafatnya adinda Riyan Saputra yang hari ini telah selesai dimakamkan, dan mudah-mudahan keluarga besar almarhum diberikan kesabaran dan ketabahan.
"Kita semua untuk tetap tenang dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, karena kita semuanya pada waktunya juga akan kembali kepada Allah SWT. Saya berharap kepada keluarga almarhum tabah dan sabar, serta iklas dalam menghadapi cobaan ini," ujarnya.
Dia menambahkan, sekiranya pihak keluarga tidak puas dalam hal ini, maka langkah selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga almarhum. "Insa Allah masyarakat Pontianak Timur dan Kota Pontianak umumnya untuk tetap tenang, dan menjaga kedamaian serta keamanan," ujarnya.
Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go menyampaikan rasa simpati dan turut berbelangsungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya Riyan Saputra.
"Bapak Kapolda Kalbar dan Kapolresta Pontianak sudah berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga. Sejauh ini tanggapan pihak keluarga sangat positif sekali atas rasa simpatik dari pihak kepolisian, semoga ke depan tetap terbangun komunikasi yang baik untuk mempertahankan situasi Kamtibmas yang sudah kondusif ini," ujarnya.
Baca juga: 98 perusuh di Pontianak positif gunakan sabu-sabu
Baca juga: Arus lalu lintas kendaraan di Pontianak kembali normal
Baca juga: Aparat berhasil halau mundur massa aksi di Pontianak
Riyan Saputra korban kericuhan di Pontianak dimakamkan
24 Mei 2019 15:43 WIB
Dokumentasi - Sultan Pontianak Syarif Machmuh Melvin Alkadrie saat membacakan surat pernyataannya di Mapolda Kalbar, di Pontianak, Kamis. (Foto Antaranews/Andilala)
Pewarta: Andilala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: