Indonesia jajaki kemungkinan selenggarakan balap Formula 1
23 Mei 2019 12:49 WIB
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer (kanan) bersama Erick Thohir (kiri) setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5). (Sekretariat Presiden)
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjajaki kemungkinan untuk menyelenggarakan balap jet darat Formula Satu (F1) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang rencananya juga akan menjadi tuan rumah balap motor MotoGP pada 2021.
"Kami dari ITDC akan menyelenggarakan MotoGP di tahun 2021 di Mandalika. Bapak Presiden menyampaikan bahwa akan lebih efisien lagi atau akan lebih baik lagi bagi 'country branding' (citra negara) Indonesia jika Indonesia juga mempunyai balap mobil F1 yang merupakan balap mobil terkemuka di dunia," kata Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Abdulbar bersama pengusaha Erick Thohir sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Menurut Presiden, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdulbar, Indonesia dapat memanfaatkan ajang MotoGP sebagai upaya memperkuat citra Indonesia di mata internasional.
Oleh karena itu, ajang F1 juga dianggap tepat untuk semakin memperkuat citra tersebut mengingat saat ini pemerintah juga sedang menyiapkan sirkuit di Mandalika.
"Beliau menyampaikan, F1 ini patut kita jajaki untuk diselenggarakan dalam rangka 'country branding' Indonesia dan juga dalam memperkuat 'brand sport tourism' di Indonesia selain MotoGP dan juga upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032," ucapnya.
ITDC sendiri mengaku siap menjalankan program pemerintah untuk menjadikan sirkuit Mandalika sebagai ikon Indonesia yang menggelar dua ajang balap berkelas dunia.
"Kami siap mendukung program pemerintah dan kami akan segera menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk melihat kemungkinan F1 dapat diselenggarakan di Sirkuit Mandalika," katanya.
Erick Thohir, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan arahan Presiden mengenai kemungkinan menggelar balapan F1 tersebut berdasarkan pada pembangunan sirkuit Mandalika yang dinilai akan lebih bermanfaat bila tidak hanya ditujukan untuk menggelar MotoGP saja pada 2021 mendatang.
"Kita melihat 'track' yang sedang dibangun di Mandalika ini juga bisa dimanfaatkan untuk arena balapan mobil di mana tidak ada pemborosan. F1 bisa ataupun kendaraan balap mobil yang lain," kata Erick.
Ia juga melihat adanya peluang bagi Indonesia untuk melakukan itu. Menurut dia, peluang itu menjadi kesempatan emas bagi pemerintah untuk dapat meningkatkan sektor pariwisata nasional.
"Kita melihat 'opportunity' ini tidak hanya 'opportunity' sebagai penyelenggara, tetapi bagaimana juga kita kaitkan dengan investasi ke depan, investasi 'tourism'. Kita tahu Indonesia tidak hanya menjajaki halal 'tourism', tapi juga menjajaki menjadi negara yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia dalam menjual 'sport tourism' ataupun kebudayaan," kata Erick.
"Kami dari ITDC akan menyelenggarakan MotoGP di tahun 2021 di Mandalika. Bapak Presiden menyampaikan bahwa akan lebih efisien lagi atau akan lebih baik lagi bagi 'country branding' (citra negara) Indonesia jika Indonesia juga mempunyai balap mobil F1 yang merupakan balap mobil terkemuka di dunia," kata Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Abdulbar bersama pengusaha Erick Thohir sebelumnya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Menurut Presiden, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdulbar, Indonesia dapat memanfaatkan ajang MotoGP sebagai upaya memperkuat citra Indonesia di mata internasional.
Oleh karena itu, ajang F1 juga dianggap tepat untuk semakin memperkuat citra tersebut mengingat saat ini pemerintah juga sedang menyiapkan sirkuit di Mandalika.
"Beliau menyampaikan, F1 ini patut kita jajaki untuk diselenggarakan dalam rangka 'country branding' Indonesia dan juga dalam memperkuat 'brand sport tourism' di Indonesia selain MotoGP dan juga upaya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032," ucapnya.
ITDC sendiri mengaku siap menjalankan program pemerintah untuk menjadikan sirkuit Mandalika sebagai ikon Indonesia yang menggelar dua ajang balap berkelas dunia.
"Kami siap mendukung program pemerintah dan kami akan segera menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk melihat kemungkinan F1 dapat diselenggarakan di Sirkuit Mandalika," katanya.
Erick Thohir, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan arahan Presiden mengenai kemungkinan menggelar balapan F1 tersebut berdasarkan pada pembangunan sirkuit Mandalika yang dinilai akan lebih bermanfaat bila tidak hanya ditujukan untuk menggelar MotoGP saja pada 2021 mendatang.
"Kita melihat 'track' yang sedang dibangun di Mandalika ini juga bisa dimanfaatkan untuk arena balapan mobil di mana tidak ada pemborosan. F1 bisa ataupun kendaraan balap mobil yang lain," kata Erick.
Ia juga melihat adanya peluang bagi Indonesia untuk melakukan itu. Menurut dia, peluang itu menjadi kesempatan emas bagi pemerintah untuk dapat meningkatkan sektor pariwisata nasional.
"Kita melihat 'opportunity' ini tidak hanya 'opportunity' sebagai penyelenggara, tetapi bagaimana juga kita kaitkan dengan investasi ke depan, investasi 'tourism'. Kita tahu Indonesia tidak hanya menjajaki halal 'tourism', tapi juga menjajaki menjadi negara yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia dalam menjual 'sport tourism' ataupun kebudayaan," kata Erick.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: