Kolombo (ANTARA News) - Pemerintah Srilangka melalui Kementerian Pertahanan mengumumkan, sedikit-dikitnya 25 pemberontak Macan Tamil tewas dalam serangan militer terbaru di sepanjang garis perbatasan "de facto" wilayah yang dikuasai kelompok gerilya itu, Jumat. Para anggota Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) tewas dalam empat serangan terpisah di distrik Vavuniya Kamis, kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa seorang tentara pemerintah juga tewas. Meskipun demikian, pihak LTTE membantah atas klaim tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak menderita korban tewas dan bahkan mereka berhasil menggagalkan upaya militer untuk menerobos wilayah mereka. Macan Tamil mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka juga menewaskan seorang tentara pemerintah dalam pertempuran Kamis. Jumlah korban terakhir yang diklaim oleh pihak militer atas pejuang Macan Tamil sejak 1 Desember menjadi sedikitnya 501 orang. Jumlah itu, menurut mereka, berbeda jauh dari korban di pihaknya, yakni kurang dari 30 tentara yang dilaporkan tewas atau hilang dalam bentrokan dengan militer. Kedua pihak secara berkala membuat klaim jumlah korban yang sangat berbeda tajam atas korban yang tewas, namun tidak ada pihak independen yang meneliti hal itu. Para wartawan juga tidak diizinkan memasuki wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, di utara negara pulau itu. Srilangka berusaha mendesakkan kemenangan pihak militer atas pemberontak, yang berjuang untuk mendirikan negara merdeka bagi suku minoritas Tamil di negara yang sebagian penduduknya suku Sinhala. Telah puluhan ribu orang tewas dari kedua pihak sejak konflik tersebut merebak pada 1972, demikian laporan AFP. (*)