"Salah satu upaya pemulihan untuk memaksimalkan pelayanan akademik, perlu dibangun gedung rektorat yang saat ini dalam proses administrasi dan perencanaan," ucap Kepala Bagian Perencanaan IAIN Palu Ahdar, di Palu, Kamis.
Bagian Perencanaan IAIN Palu, menggelar seminar akhir pembangunan gedung rektorat melibatkan konsultan Aditama Karya dan pihak Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksanaan Tinggi Sulawesi Tengah, di IAIN Palu, Kamis.
Dalam rapat tersebut, Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd mengemukakan, selain memperhatikan estetika gedung rektorat, pembangunan gedung rektorat harus memperhatikan dan mengutamakan kekuatan bangunan serta yang terpenting ialah tahan terhadap gempa.
"Prinsipnya, pembangunan gedung rektorat IAIN Palu harus mengacu pada Instruktsi Presiden bahwa pembangunan gedung di Kota Palu, Sigi dan Donggala Pascabencana gempa harus memperhatikan kekuatan dan tahan terhadap gempa," ujar dia.
Rektor juga meminta kepada konsultan perencana untuk mengakomodir usulan-usulan sebelumnya, terkait dengan efektifitas kerja sehingga pembangunan dapat berlangsung sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Terkait desain gedung, Rektor meminta agar desain bangunan perlu mengedepankan keamanan dari bahaya kebakaran, karena itu perlu dilengkapi dengan pipa hidran air serta jalur evakuasi ketika terjadi bencana.
Sementara itu, Sekretaris TP4D Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah Zainul, mengatakan pembangunan gedung rektorat harus berjalan sesuai dengan rencana.
TP4D Kejati Sulawesi Tengah juga meminta seluruh dokumen pembangunan, agar pihaknya bisa meyakinkan bahwa gedung yang dibangun aman dari bencana.
Saat ini proses lelang sedang berlangsung, dan peletakan batu pertama pembangunan akan dilangsungkan paling lambat awal Juli 2019.
Baca juga: Mahasiswa IAIN Palu semangat ikuti perkuliahan setelah gempa
Baca juga: Ramadhan bentuk pribadi menjadi lebih baik
Baca juga: IAIN Palu kenakan SPP rendah mahasiswa baru pascabencana