Said Aqil imbau agama jangan dijadikan tunggangan politik
9 Mei 2019 14:52 WIB
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta usai menemui Presiden Joko Widodo pada Kamis (9/5/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo/aa
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj mengimbau agar pada pemilu kedepan, agama tidak dijadikan tunggangan politik.
"Baru kali ini pemilu isunya kemarin agama dijadikan kepentingan pemenangan di dalam pemilu. Ini mudah-mudahan jangan sampai terulang," kata Said usai menemui Presiden Joko Widodo ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis.
Menurut Said, persaingan dalam Pemilu lebih baik dilakukan dengan mengadu program pembangunan Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa isu perbedaan politik yang membawa agama telah memecah persatuan sejumlah negara di kawasan TImur Tengah, seperti Mesir, Suriah dan Irak.
Selain itu, Said menambahkan untuk yang ingin mengadukan kecurangan dalam proses Pemilu 2019, seluruh pihak bisa melaporkannya kepada Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi sesuai konstitusi.
"Kita berbagai ormas ini, harus menjaga keutuhan masyarakat, kembali kepada kodrat ukhuwah nasional, ukhuwah wathoniyah," tegas Said.
Selain itu, anggota Dewan Pengarah BPIP Ahmad Syafii Ma'arif mengatakan keutuhan bangsa harus dijaga seluruh pendukung dan tokoh pemimpin.
Dia meminta presiden terpilih nanti harus menjadi pemimpin tidak hanya bagi pendukungnya, namun untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Baru kali ini pemilu isunya kemarin agama dijadikan kepentingan pemenangan di dalam pemilu. Ini mudah-mudahan jangan sampai terulang," kata Said usai menemui Presiden Joko Widodo ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis.
Menurut Said, persaingan dalam Pemilu lebih baik dilakukan dengan mengadu program pembangunan Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa isu perbedaan politik yang membawa agama telah memecah persatuan sejumlah negara di kawasan TImur Tengah, seperti Mesir, Suriah dan Irak.
Selain itu, Said menambahkan untuk yang ingin mengadukan kecurangan dalam proses Pemilu 2019, seluruh pihak bisa melaporkannya kepada Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi sesuai konstitusi.
"Kita berbagai ormas ini, harus menjaga keutuhan masyarakat, kembali kepada kodrat ukhuwah nasional, ukhuwah wathoniyah," tegas Said.
Selain itu, anggota Dewan Pengarah BPIP Ahmad Syafii Ma'arif mengatakan keutuhan bangsa harus dijaga seluruh pendukung dan tokoh pemimpin.
Dia meminta presiden terpilih nanti harus menjadi pemimpin tidak hanya bagi pendukungnya, namun untuk seluruh bangsa Indonesia.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: