Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan agar capres dan cawapres tidak meminta dukungan TNI/Polri dalam Pemilu legislatif maupun pemilihan Presiden dan Wapres. "Siapapun yang menjadi Presiden dan Wapres tidak tepat minta dukungan TNI/Polri, karena TNI/Polri bersikap netral dan tidak berpihak dalam Pemilu," kata Presiden Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Kamis. Presiden menanggapi pertanyaan wartawan terkait pernyataan Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso yang telah lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR, yang menyebutkan TNI akan bersikap independen dan netral dalam menjalankan tugas dan fungsinya. "Dukungan terhadap Capres dan Cawapres harus berasal dari rakyat, sehingga komitmen para pimpinan TNI dan Polri tetap netral tetap terjaga," ujar Presiden. Menurut Kepala Negara, dirinya berterima kasih kepada Komisi I DPR yang mengangkat isu tentang netralitas TNI dan Polri di dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wapres. "Saya juga senang dan berterima kasih atas jawaban KSAD (Djoko Santoso) yang Insya Allah pada saatnya nanti akan menjadi Panglima TNI, akan tetap bersikap netral tidak berpihak dalam pemilu," ujar Yudhoyono. Sikap netral dan independen tersebut menunjukkan tekad semua pihak bahwa semangat dan tujuan reformasi akan mencapai sasaran. Presiden juga menekankan bahwa arahannya agar TNI/Polri tidak bermain politik seperti yang sering diinstruksikan dalam tiga tahun belakangan ini bakal terwujud. "Ini penting sebab kita ingin demokrasi yang terus mekar di negeri ini akan menjadi demokrasi yang mapan dan baik," katanya. Dengan demikian, sistem dan proses politik yang tengah dijalankan dan dikembangkan juga makin transparan dan akuntabel. Untuk itu, diutarakan Kepala Negara, bahwa dirinya betul-betul menggarisbawahi netralitas dan independensi TNI/Polri. Presiden merujuk kepada pengalaman pada penyelenggaraan Pemilu 2004 bahwa ada bagian-bagian dari TNI/Polri yang menurut publik tidak netral. "Sangat penting untuk tidak lagi ada sikap pimpinan TNI/Polri terbuka, tertutup, atau ada garis yang menginstruksikan jangan pilih ini tetapi pilih yang itu," ujar Yudhoyono. Presiden juga menekankan kepada media massa dan masyarakat agar ikut melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada perintah dari manapun dan dari pimpinan TNI/Polri kepada bawahannya untuk tidak netral. "Pengawasan juga dilakukan termasuk barangkali dari saya. Lakukan pengawasan yang baik demi keadilan dan kebaikan demokrasi kita," kata Kepala Negara. (*)