Washington (ANTARA) - Amerika Serikat mencatat 71 kasus baru campak pekan lalu, naik 13 persen saat negeri itu menghadapi wabah terburuk kedua berjangkitnya penyakit tersebut dalam hampir dua dasawarsa, kata beberapa pejabat kesehatan federal pada Senin.

Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (US Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan organisasi itu telah mencatat 626 kasus penyakit yang sangat menular dan kadangkala mematikan di 22 negara bagian hingga 19 April, angka penularan paling tinggi dalam lima tahun.

CDC sebelumnya telah melaporkan 555 kasus di 20 neara bagian antara 1 Januari dan 11 April, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam. Wabah campak saat ini dikhawatirkan akan melampaui wabah 2014 dalam jumlah kasus, kata CDC pada Senin.

Iowa dan Tennessee adalah dua negara bagian yang bergabung di dalam daftar CDC dengan kasus baru campak.

Lebih dari separuh kasus dicatat tahun ini di New York City, terutama di Permukiman Williamsburg di Brooklyn.

Wabah campak di AS adalah bagian dari peningkatan di seluruh dunia penyakit yang pernah hampir dihapuskan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu melaporkan bahwa kasus campak global telah naik hampir empat-kali lipat pada kuartal pertama 2019 jadi 112.163 kasus dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu.

Banyak orang tua di Amerika Serikat menentang pemberian vaksin karena percaya, bertolak-belakang dengan bukti sains, bahwa zat pada vaksin dapat mengakibatkan autisme atau penyakit lain.

Sumber: Reuters
Baca juga: Google dan Facebook dikritik karena wabah campak di AS

Baca juga: PBB: penyakit campak tewaskan lebih 400 orang di Kongo

Baca juga: Presiden minta Panglima-Kapolri tangani wabah Papua

Baca juga: Bupati Sekadau tinjau wabah campak di Nanga Taman