Yogyakarta (ANTARA News) - Buku "Voice of Indonesia" karya sastrawan sekaligus guru spiritual lintas agama nusantara, Anand Krishna, diluncurkan di Toko Buku Gramedia, Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Minggu. Peluncuran buku Anand itu diawali dengan diskusi bertema "Aku Bangga Jadi Orang Indonesia", dengan moderator Pimpinan Redaksi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat yang menghadirkan budayawan sekaligus dosen ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM), Harimurti, dan mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), AM Hendropriyono. Suasana diskusi terasa santai, dengan ruangan toko buku yang tidak terlalu luas itu diisi peserta diskusi yang menyimak sambil duduk lesehan dengan menggunakan tikar, dan para narasumber yang sesekali mengeluarkan guyon-guyon bernada kritik. Anand mengatakan bahwa kebangkitan manusia Indonesia otomatis memberi kontribusi pada transformasi tata peradaban dunia, dalam rangka menjadikannya sebagai tempat singgah yang lebih ramah. "Kualitas hidup kita berbanding lurus dengan seberapa besar perhatian, komitmen, dan keterlibatan kita terhadap perjuangan yaitu dengan membangun Neo Humanity (kemanusiaan baru)," kata dia. Mantan Kepala BIN, Hendropriyono menilai, saat ini pemuda Indonesia hampir tidak memiliki rasa nasionalis, rasa cinta kepada tanah air, rasa ingin membela tanah air. Menurut dia, para pemuda itu hanya bisa mengkritik dan melakukan unjuk rasa namun tidak ada solusinya. "Saya merasa cukup prihatin dengan kondisi nasionalisme saat ini, pemuda-pemuda bangsa lebih memilih bekerja dan mengabdi di negara orang lain dari pada di negara kita sendiri. Sayangnya pekerjaan yang sebagian besar dilakukan adalah pekerjaan seperti pembantu rumah tangga atau pekerja kasar lainnya. Yang ada, di negara lain pemuda kita dihina dan disiksa, bukan dihormati," kata Hendro pula. Diskusi ditutup dengan tanya jawab oleh sejumlah peserta diskusi sekaligus peresmian peluncuran buku karya Anand Krishna itu.(*)