Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 pelaku usaha kecil dan mikro mitra binaan PT KAI dari sejumlah daerah operasi memamerkan produk unggulan mereka selama dua hari, 13-14 April 2019 di halaman parkir Stasiun Tugu Yogyakarta.

“Kegiatan ini masih merupakan rangkaian dari perayaan ulang tahun ke-21 BUMN. PT KAI memutuskan untuk menggelar pameran produk usaha kecil mikro (UKM) yang menjadi binaan dari beberapa daerah operasi (daop),” kata Kepala Bidang Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Eko Setiawan saat membuka UMKM KAI on Station di Yogyakarta, Sabtu.

Sejumlah produk yang ditampilkan di antaranya kerajinan berupa mainan edukatif dari kayu, kerajinan dari bambu, kerajinan batik, sandal kulit, anyaman serta produk fesyen seperti songket dan bordir dan beragam kuliner.

Menurut Eko, PT KAI tidak hanya memfasilitasi pameran tetapi juga memberikan bantuan pinjaman permodalan yang bisa diakses dengan cukup mudah tanpa bunga yang memberatkan pelaku usaha kecil mikro.

“Bunga atau dalam istilahnya adalah jasa administrasi pun sangat kecil. Lebih kecil dari kredit perbankan. Bahkan ada bantuan yang diberikan dengan bunga tiga persen,” katanya.

PT KAI telah melaksanakan program kemitraan sejak 1996 dengan wilayah binaan di Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Jumlah pinjaman yang disalurkan dari 1996 hingga 2018 kepada 2.233 mitra binaan sudah mencapai sekitar Rp68,69 miliar.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan dari puluhan peserta, sebanyak enam di antaranya adalah UKM yang menjadi mitra binaan Daerah Operasi 6 Yogyakarta.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini dan program kemitraan yang kami miliki, pertumbuhan wirausahawan di wilayah kerja PT KAI Daop 6 bisa semakin baik. Pelaku UKM pun bisa mengembangkan usahanya dengan baik,” katanya.

Salah satu peserta pameran, Ardi yang menjadi mitra binaan PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung mengatakan seluruh biaya untuk tampil di pameran dibiayai oleh PT KAI.

“Saya pun mendapatkan bantuan pinjaman dengan bunga lebih rendah dibanding bank, yaitu sekitar enam persen,” kata pelaku UKM yang menampilkan beragam produk dari kayu yaitu mainan anak, hiasan hingga gelas dari bambu.

Produk kerajinan tersebut, lanjut Ardi, sudah kerap mengikuti berbagai pameran dan dipasarkan secara lokal.

Selain pameran produk UKM, dalam rangkaian HUT ke-21 BUMN juga kembali digelar kegiatan pasar murah untuk warga kurang mampu. Warga bisa menukarkan kupon seharga Rp10.000 untuk memperoleh kebutuhan pokok senilai Rp156.000. PT KAI menyiapkan 500 paket kebutuhan pokok di antaranya berisi beras, gula pasir, minyak goreng dan mi instan.

“Dana yang terkumpul dari pasar murah tersebut akan disampaikan kepada yatim piatu dan untuk beasiswa,” katanya.

Baca juga: Kementerian BUMN pecahkan rekor MURI pada peringatan HUT Ke-21

Baca juga: Jokowi tegaskan HUT BUMN tak ada kaitannya dengan kampanye akbar

Baca juga: KAI Madiun gratiskan tiket dua KA lokal sambut HUT Kementerian BUMN