Baghdad (ANTARA News) - Enam prajurit Amerika Serikat tewas dalam serangan bom di Irak, demikian diumumkan militer AS, Selasa. Dengan terjadinya serangan tersebut, maka 2007 menjadi tahun yang paling mematikan bagi pasukan AS sejak invasi ke Irak. Menurut hitungan AFP berdasarkan atas angka-angka Pentagon, 851 prajurit Amerika tewas sepanjang tahun ini di Irak, sementara selama 2004 jumlah prajurit AS yang tewas mencapai 846, yang merupakan angka tertinggi sebelumnya sejak invasi pimpinan AS ke Irak pada Maret 2003. "Kami kehilangan lima prajurit kemarin (Senin) dalam dua insiden yang disesalkan. Kedua insiden itu melibatkan bom rakitan (IED). Masih banyak bahaya di luar sana," kata Laksamana Muda Gregory Smith kepada wartawan di Baghdad. Sebuah pernyataan militer kemudian mengemukakan insiden-insiden itu terjadi di sekitar Baiji, dekat kota minyak Kirkuk, Irak utara. Sebuah penryataan lain militer mengumumkan kematian seorang pelaut akibat luka-luka yang dideritanya dalam ledakan di provinsi Salaheddin pada Senin. Jumlah prajurit AS yang tewas di Irak sejak invasi empat tahun lalu kini mencapai 3.856, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas angka-angka Pentagon. Militer juga mengumumkan bahwa pasukan Irak telah membongkar sebuah kuburan massal yang berisikan 22 mayat di dekat sebuah danau besar sebelah baratlaut Baghdad. Kuburan itu ditemukan Sabtu di dekat danau Thar Thar, yang terletak di provinsi-provinsi barat-tengah Anbar dan Salaheddin, selama operasi pasukan AS-Irak terhadap tempat persembunyian Al-Qaeda, katanya. Meski demikian, sejumlah pejabat AS dan Irak mengatakan, tingkat kekerasan turun secara berarti di Irak sejak penambahan pasukan Amerika diperintahkan oleh Presiden George W. Bush pada Februari. Dengan penambahan 28.500 prajurit di darat, kata mereka, jumlah pemboman dan penembakan turun ke tingkat yang belum pernah terlihat sejak sebelum Februari 2006 ketika gelombang kekerasan sektarian terjadi setelah pemboman sebuah tempat suci Syiah di kota Samarra. Laksamana Smith mengatakan jumlah senjata yang ditemukan di Irak juga meningkat secara berarti berkat penambahan pasukan itu dan semakin banyaknya orang Irak yang memberikan petunjuk kepada pasukan keamanan.