Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menyatakan yakin pada masa mendatang hubungan bilateral Indonesia-Jepang akan semakin erat. "Apalagi didukung oleh hasil-hasil kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe ke Indonesia Agustus lalu," kata Wakil Dubes Jepang untuk Indonesia Satoru Satoh kepada ANTARA News di Jakarta Kamis. Satoh juga menyatakan yakin, di bawah kepemimpinan PM Yasuo Fukuda, hubungan kedua negara akan bertambah erat. "PM Fukuda adalah Ketua Japan Indonesia Association dan salah seorang politikus Jepang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dan perhatian besar terhadap hubungan kedua negara kita," kata Satoh. Ia berpendapat, kunjungan PM Abe yang lalu sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama kedua negara, terlebih dengan ditandatanganinya empat dokumen oleh kedua pemimpin negara, antara lain Perjanjian Kemitraan Ekonomi Jepang-Indonesia (JIEPA). Namun kedua pemimpin, menurut Satoh, juga menegaskan kembali bahwa kedua negara akan menangani banyak tantangan di bawah `Kemitraan Strategis menuju Masa Depan yang Damai dan Sejahtera.` Wakil Duta Besar berpendapat, kunjungan PM Abe ke Indonesia menghasilkan empat agenda utama, yakni peningkatan kemitraan strategis, upaya peningkatan hubungan ekonomi, peningkatan kerja sama atas masalah perubahan iklim, lingkungan dan energi, serta peningkatan kerja sama regional dan internasional. Pada saat JIEPA mulai diberlakukan, diharapkan akan makin mendorong perluasan perdagangan dan penanaman modal antara kedua negara melalui penghapusan bea masuk, liberalisasi dan fasilitas perdagangan barang dan jasa, peningkatan sumber daya manusia, termasuk penerimaan calon jururawat dan careworker oleh Jepang, serta penguatan daya saing industri Indonesia melalui kerja sama dengan Jepang. Diplomat senior ini juga mencatat, di bidang peningkatan kerja sama regional dan internasional, kedua pemimpin Jepang dan Indonesia menegaskan kembali pentingnya kerja sama di berbagai bidang, termasuk untuk kawasan Asia Timur, Korea Utara, Dewan Keamanan PBB, keamanan laut, pembinaan/memperkokoh perdamaian di Aceh, pembangunan Afrika, penguatan rezim non-proliferasi senjata nuklir berdasarkan Non-Proliferation Treaty (NPT) dan Timur Tengah. Berkaitan dengan peringatan ke-50 tahun dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, menurut dia, perlu diadakan berbagai acara guna mendorong pertukaran antar warga kedua negara di berbagai bidang, antara lain pendidikan, perdagangan dan investasi, iptek, pariwisata, kebudayaan dan pertukaran pada tingkat akar rumput selama setahun sebagai `Tahun Persahabatan Jepang-Indonesia 2008. "Saya berdoa, semoga dengan adanya Tahun Persahabatan ini kedua negara dapat meningkatkan hubungannya, yang akan dilanjutkan dari generasi ke generasi berikutnya," demikian Satoru Satoh.(*)