Seoul (ANTARA News)- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) memutuskan memperpanjang kehadiran pasukannya di Irak sampai tahun depan tetapi akan mengurangi separuh anggota kontingennya, kata para pejabat pertahanan, Minggu. Penarikan pasukan dari Irak, yang semula akan dilakukan akhir Desember, akan ditangguhkan sampai tahun depan," kata seorang jurubicara kementerian pertahanan kepada AFP. "Tetapi jumlahnya akan dikurangi dari sekarang 1.200 menjadi 600 personil." Jurubicara itu mengatakan kabinet Presiden Roh Moo Hyun kemungkinan akan membicarakan tindakan itu Selasa sebelum mengirimkannya ke parlemen pekan depan bagi persetujuan. Kantor berita Yonhap, yang mengutip satu sumber yang tidak disebutkan namanya, Minggu mengatakan pasukan Korsel akan ditarik dari Irak "akhir tahun depan" tetapi para pejabat kementerian pertahanan mengatakan waktu yang pasti belum diputuskan. Korsel tahun 2004 mengirim sekitar 3.500 tentara ke Irak, ketiga terbesar kontingen asing setelah AS dan Inggris. Washington meminta Korsel memperpanjang keberadaan pasukannya, tetapi banyak anggota parlemen di sini menyatakan keberatan mereka bagi perpanjangan missi di negara yang porak poranda akibat perang itu. Jumlah pasukan itu semakin dikurangi di tengah-tengah penentangan di dalam negeri bagi penggelaran itu. Parlemen berulangkali menyetujui kehadiran militer Seoul di Irak, tetapi dengan pemilihan presiden akan diselengarakan Desmeber dan pemilu tahun depan, menjadi tetap tidak jelas apakah mereka akan menyetujui perpanjangan lagi. Pasukan Korsel berpangkalan di ibukota Arbil yang relatif aman, yang bertugaa melakukan pembangunan kembali, missi non tempur tetapi kekhawatiran meningkat di dalam negeri bagi keselamatan pasukan itu.(*)