Tanggulangi kebakaran hutan, pasukan Kostrad tiba di Riau
24 Februari 2019 16:06 WIB
Petugas Manggala Agni memadamkan sisa api yang membakar semak belukar dan pepohonan akasia di kawasan hutan konservasi, Medang Kampai, Dumai, Riau, Minggu (3/2/2019). Puluhan petugas Manggala Agni, badan penanggulangan bencana (BPBD), kepolisian dan Masyarakat Peduli Api (MPA) dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan konservasi di Medang Kampai Dumai, sementara itu kebakaran hutan juga terjadi di Rupat Selatan dan Bukit Batu Bengkalis. (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)
Pekanbaru, (ANTARA News) - Sebanyak 1 satuan setingkat kompi (SSK) pasukan atau sebanyak 100 prajurit dari Yon Armed 10 Kostrad, tiba di Provinsi Riau untuk membantu penananggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Menurut pernyataan Penerangan Korem (Penrem) 021/Wira Bima, di Pekanbaru, prajurit tersebut telah tiba di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Minggu, untuk bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Provinsi Riau. Pengerahan pasukan ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, yang langsung terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Pasukan dari Yon Armed 10/Kostrad ini dipimpin oleh Lettu (Arm) Imam Wahyudi dengan membawa perlengkapan sarung tangan, masker, sepatu bot serta perlengkapan tempur perorangan.
Dalam pelaksanaan di lapangan akan dibekali dengan alat pemadam karhutla. Pasukan Kostrad ini akan langsung diarahkan ke Kecamatan Rupat untuk memadamkan karhutla yang terjadi di wilayah tersebut.
Sehari sebelum kedatangan pasukan dari Yon Armed 10 Kostrad, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI MS.Fadilah, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Fadjar, MPICT, telah melihat langsung lokasi karhutla yang terjadi Kecamatan Rupat sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Panglima TNI meninjau karhutla di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, kemudian Rokan Hilir dan Kota Dumai. Panglima menggunakan helikopter menuju Pulau Rupat dan melanjutkan ke lokasi dengan sepeda motor.
Hadi Tjahjanto mengatakan Presiden memerintahkannya untuk memberikan dukungan penuh untuk penanganan Karhutla Riau, khususnya di Pulau Rupat.
"Perintah presiden, segera memberikan perkuatan kepada pasukan yang sedang melakukan pemadaman di Rupat," katanya.
Panglima TNI mengatakan akan ada penempatan sejumlah personel di titik-titik yang rawan terjadinya kebakaran lahan. Prajurit TNI akan tidur di lokasi sambil menjaga kebakaran api.
"Apabila memang terjadi kebakaran, pasukan yang akan memberikan laporan melalui radio dan segera dikirim pasukan tambahan menggunakan helikopter," kata Panglima TNI.
Setelah tiba di Bandara Pinang Kampai Pasukan Yon Armed 10 Kostrad langsung mendapat pengarahan oleh Kasiops Korem 031/WB, yang di dampingi oleh Dandim Dumai dan Kepala BPBD Dumai.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, citra satelit Terra Aqua mendeteksi ada 47 titik panas di Riau pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB. Titik panas itu tersebar di Bengkalis 20 titik, Siak (40), Inhil (4), dan Pelalawan (3).
Dari jumlah itu, ada 32 titik yang punya tingkat keakuratan di atas 70 persen sehingga bisa dipastikan kebakaran. Lokasinya paling banyak juga ada di Bengkalis (11), Siak (16), Pelalawan (3), dan Inhil (2).
Riau kini sudah berstatus Siaga Darurat Karhutla sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019. Luas kebakaran terakhir dilaporkan sudah lebih dari 840 hektare.
Baca juga: Pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat terkendala angin kencang
Baca juga: Riau minta bantuan BNPB cegah karhutla meluas
Baca juga: Panglima TNI tinjau karhutla di Riau
Baca juga: Walhi dorong pemerintah tuntaskan karhutla di Riau
Menurut pernyataan Penerangan Korem (Penrem) 021/Wira Bima, di Pekanbaru, prajurit tersebut telah tiba di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Minggu, untuk bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Provinsi Riau. Pengerahan pasukan ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU, yang langsung terbang dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Pasukan dari Yon Armed 10/Kostrad ini dipimpin oleh Lettu (Arm) Imam Wahyudi dengan membawa perlengkapan sarung tangan, masker, sepatu bot serta perlengkapan tempur perorangan.
Dalam pelaksanaan di lapangan akan dibekali dengan alat pemadam karhutla. Pasukan Kostrad ini akan langsung diarahkan ke Kecamatan Rupat untuk memadamkan karhutla yang terjadi di wilayah tersebut.
Sehari sebelum kedatangan pasukan dari Yon Armed 10 Kostrad, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI MS.Fadilah, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Fadjar, MPICT, telah melihat langsung lokasi karhutla yang terjadi Kecamatan Rupat sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Panglima TNI meninjau karhutla di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, kemudian Rokan Hilir dan Kota Dumai. Panglima menggunakan helikopter menuju Pulau Rupat dan melanjutkan ke lokasi dengan sepeda motor.
Hadi Tjahjanto mengatakan Presiden memerintahkannya untuk memberikan dukungan penuh untuk penanganan Karhutla Riau, khususnya di Pulau Rupat.
"Perintah presiden, segera memberikan perkuatan kepada pasukan yang sedang melakukan pemadaman di Rupat," katanya.
Panglima TNI mengatakan akan ada penempatan sejumlah personel di titik-titik yang rawan terjadinya kebakaran lahan. Prajurit TNI akan tidur di lokasi sambil menjaga kebakaran api.
"Apabila memang terjadi kebakaran, pasukan yang akan memberikan laporan melalui radio dan segera dikirim pasukan tambahan menggunakan helikopter," kata Panglima TNI.
Setelah tiba di Bandara Pinang Kampai Pasukan Yon Armed 10 Kostrad langsung mendapat pengarahan oleh Kasiops Korem 031/WB, yang di dampingi oleh Dandim Dumai dan Kepala BPBD Dumai.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, citra satelit Terra Aqua mendeteksi ada 47 titik panas di Riau pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB. Titik panas itu tersebar di Bengkalis 20 titik, Siak (40), Inhil (4), dan Pelalawan (3).
Dari jumlah itu, ada 32 titik yang punya tingkat keakuratan di atas 70 persen sehingga bisa dipastikan kebakaran. Lokasinya paling banyak juga ada di Bengkalis (11), Siak (16), Pelalawan (3), dan Inhil (2).
Riau kini sudah berstatus Siaga Darurat Karhutla sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019. Luas kebakaran terakhir dilaporkan sudah lebih dari 840 hektare.
Baca juga: Pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat terkendala angin kencang
Baca juga: Riau minta bantuan BNPB cegah karhutla meluas
Baca juga: Panglima TNI tinjau karhutla di Riau
Baca juga: Walhi dorong pemerintah tuntaskan karhutla di Riau
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: