Pekanbaru  (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau kondisi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Sabtu, dan meminta agar ada penambahan personel TNI untuk membantu pemadaman dan perlengkapan yang lebih mumpuni.

 Panglima TNI meninjau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, kemudian Rokan Hilir dan Kota Dumai. Panglima menggunakan helikopter menuju Pulau Rupat dan melanjutkan ke lokasi dengan sepeda motor.

 Panglima TNI didampingi oleh Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal M Sabrar Fadhilah, Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution, dan Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Fadjar, serta Wakapolda Riau dan Danlanud RSN bersama rombongan dari Mabes TNI.

Panglima mengatakan Presiden Joko Widodo memerintahkannya untuk memberikan dukungan penuh untuk penanganan Karhutla Riau, khususnya di Pulau Rupat yang kebakarannya terparah.

 "Perintah Presiden, segera memberikan perkuatan kepada pasukan yang sedang melakukan pemadaman di Rupat," kata Panglima.

 Ia memerintahkan untuk mengirim personel tambahan ke Riau, yang akan dikoordinasikan oleh Kodam I Bukit Barisan dan Korem 031/WB. Selain itu, Panglima TNI juga akan mengirim peralatan yang lebih bagus seperti masker, kacamata, pompa air berkekuatan tinggi dan satu unit helikopter juga akan disiagakan di Kota Dumai.

 "Selain untuk mendukung pemadaman, helikopter juga menyalurkan logistik seperti makanan dan minuman dan lainnya," jelasnya.

 Panglima TNI mengatakan akan ada penempatan sejumlah personel di titik-titik yang rawan terjadinya kebakaran lahan. Prajurit TNI akan tidur di lokasi sambil menjaga kebakaran.

 "Apabila memang terjadi kebakaran, pasukan yang mengendap tadi akan memberikan laporan melalui radio dan segera dikirim pasukan tambahan menggunakan helikopter," kata Panglima TNI.

Baca juga: Pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat terkendala angin kencang
Baca juga: Riau minta bantuan BNPB cegah karhutla meluas

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019