Menpora terinspirasi semangat Purnomo demi kesejahteraan atlet
15 Februari 2019 20:06 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kanan) memeluk putra bungsu mendiang pelari cepat Purnomo Muhammad Yudhi, Hanggara Adiputra, di rumah duka di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (15/2/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku terinspirasi semangat mantan atlet atletik nasional Purnomo Muhammad Yudhi yang bercita-cita menjadi menteri olahraga demi menyejahterakan atlet dan mantan atlet Indonesia.
"Saya kira itu adalah hal wajar, beliau bercita-cita menjadi menteri olahraga. Beliau sangat mengerti betul bagaimana perjuangan dan pengorbanan seorang atlet. Itu menyemangati saya untuk lebih memperhatikan masa depan dan kesejahteraan para atlet," kata Menpora selepas pelantikan Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI) periode 2018-2022 di Jakarta, Jumat.
Menpora menyampaikan ucapan duka cita karena mantan atlet yang pernah membawa bendera Merah-Putih dalam semifinal lari nomor 100 meter Olimpiade Los Angeles 1984 menjadi inspirasi dan motivator bagi para pemangku kepentingan olahraga nasional.
"Beliau sudah melampaui banyak hal dan sudah menjadi Olimpian. Itu adalah cita-cita tertinggi bagi semua atlet. Semua atlet harus bercita-cita seperti dia yang mengikuti Olimpiade," kata Menpora.
Purnomo meninggal dunia pada pukul 09.45 WIB, Jumat, di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro. Jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tuti Merdiko mengatakan almarhum Purnomo pernah menyampaikan cita-citanya untuk menjadi menteri olahraga agar dapat menyejahterakan atlet-atlet dan para mantan atlet nasional.
"Dia pernah menyampaikan pesan singkat kepada saya, 'Mbak, aku mau sehat. Kalau bisa jadi menteri olahraga. Aku mau perjuangkan nasib olahragawan Indonesia'. Itu dikirimkan sekira sebulan lalu," kata Tuti.
Purnomo tercatat pernah menjalani kemoterapi karena terkena kanker kelenjar getah bening sejak 2015. Kanker itu sempat sembuh, tapi kembali muncul pada 2017.
Baca juga: Obituari - Sprinter Purnomo berpulang, pernah ingin jadi Menpora
Baca juga: Penyesalan Yayuk untuk Purnomo Yudhi
"Saya kira itu adalah hal wajar, beliau bercita-cita menjadi menteri olahraga. Beliau sangat mengerti betul bagaimana perjuangan dan pengorbanan seorang atlet. Itu menyemangati saya untuk lebih memperhatikan masa depan dan kesejahteraan para atlet," kata Menpora selepas pelantikan Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI) periode 2018-2022 di Jakarta, Jumat.
Menpora menyampaikan ucapan duka cita karena mantan atlet yang pernah membawa bendera Merah-Putih dalam semifinal lari nomor 100 meter Olimpiade Los Angeles 1984 menjadi inspirasi dan motivator bagi para pemangku kepentingan olahraga nasional.
"Beliau sudah melampaui banyak hal dan sudah menjadi Olimpian. Itu adalah cita-cita tertinggi bagi semua atlet. Semua atlet harus bercita-cita seperti dia yang mengikuti Olimpiade," kata Menpora.
Purnomo meninggal dunia pada pukul 09.45 WIB, Jumat, di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro. Jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tuti Merdiko mengatakan almarhum Purnomo pernah menyampaikan cita-citanya untuk menjadi menteri olahraga agar dapat menyejahterakan atlet-atlet dan para mantan atlet nasional.
"Dia pernah menyampaikan pesan singkat kepada saya, 'Mbak, aku mau sehat. Kalau bisa jadi menteri olahraga. Aku mau perjuangkan nasib olahragawan Indonesia'. Itu dikirimkan sekira sebulan lalu," kata Tuti.
Purnomo tercatat pernah menjalani kemoterapi karena terkena kanker kelenjar getah bening sejak 2015. Kanker itu sempat sembuh, tapi kembali muncul pada 2017.
Baca juga: Obituari - Sprinter Purnomo berpulang, pernah ingin jadi Menpora
Baca juga: Penyesalan Yayuk untuk Purnomo Yudhi
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: