Debat Capres
PB NU usulkan debat calon presiden di tempat terbuka
19 Januari 2019 21:45 WIB
Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (ketiga kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kiri), bersalaman dengan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan), usai debat perdana calon presiden, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat mengangkat tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Lombok Tengah, NTB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PB NU, Helmy Faishal Zaini, mengusulkan debat calon presiden dan calon wakil presiden berikutnya bisa dilaksanakan di tempat terbuka.
"Kalau bisa debat berikutnya lebih rileks. Misalnya, dengan konsep ruang terbuka, seperti di tengah sawah," ujar dia, usai membuka Konferensi Wilayah NU NTB di Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu.
Ia menilai, jika konsep debat calon presiden-wakil presiden di ruang terbuka maka dunia luar bisa tahu, bahwa alam Indonesia begitu indah. Tidak seperti pada debat pertama yang terkesan sangat monoton.
"Nanti bisa disorot dunia internasional, teryata alam Indonesia memang indah. Jadi debatnya bisa sambil minum kopi," ucapnya.
Ia menyatakan, bila memungkinkan debat berikutnya bisa digelar di luar Jakarta, sehingga semua orang bisa mengerti dan memahami debat itu.
"Jadi untuk evaluasi ke depan, bagaimana debat berjalan rileks, tidak tegang. Kalau bisa digelar di tempat terbuka. Silakan, supaya masyarakat melihat," katanya.
"Kalau bisa debat berikutnya lebih rileks. Misalnya, dengan konsep ruang terbuka, seperti di tengah sawah," ujar dia, usai membuka Konferensi Wilayah NU NTB di Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu.
Ia menilai, jika konsep debat calon presiden-wakil presiden di ruang terbuka maka dunia luar bisa tahu, bahwa alam Indonesia begitu indah. Tidak seperti pada debat pertama yang terkesan sangat monoton.
"Nanti bisa disorot dunia internasional, teryata alam Indonesia memang indah. Jadi debatnya bisa sambil minum kopi," ucapnya.
Ia menyatakan, bila memungkinkan debat berikutnya bisa digelar di luar Jakarta, sehingga semua orang bisa mengerti dan memahami debat itu.
"Jadi untuk evaluasi ke depan, bagaimana debat berjalan rileks, tidak tegang. Kalau bisa digelar di tempat terbuka. Silakan, supaya masyarakat melihat," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: