Presiden serahkan 3.000 sertifikat tanah di Jakarta Barat
9 Januari 2019 13:20 WIB
Presiden Joko Widodo saat acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (09/01/2019). (ANTARA News/Bayu Prasetyo)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 3.000 sertifikat tanah kepada rakyat di Jakarta Barat untuk mencegah sengketa tanah yang kerap terjadi di masyarakat.
"Sengketa lahan dimana-mana, karena apa, masyarakat tidak pegang yang namanya sertifikat, yang namanya tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu.
Menurut Presiden, setiap dirinya berkunjung ke daerah kerap mendengar masalah sengketa tanah.
Dalam acara itu Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat tanah secara simbolis kepada 12 orang perwakilan yang terdiri dari beragam profesi antara lain ibu rumah tangga, wiraswasta, dan karyawan swasta. Total sebanyak 63.690 bidang lahan telah tersertifikat pada 2018 di Kota Madya Jakarta Barat.
Menurut Presiden dengan memiliki sertifikat tanah, maka masyarakat mendapatkan bukti legal hak atas tanah masing-masing.
Selain itu Presiden meminta masyarakat harus mengkalkulasi secara matang kemampuan angsuran bagi warga yang hendak menjadikan sertifikatnya sebagai agunan ke bank untuk mendapatkan modal.
Dia mengharapkan masyarakat jangan menggunakan dana dari modal yang didapat untuk barang-barang yang konsumtif, melainkan hal-hal yang produktif, seperti untuk modal berusaha ataupun modal kerja.
"Saya titip supaya kita ingat pinjam ke bank itu mengangsur, pinjam ke bank itu mencicil," kata Jokowi.
Presiden mengatakan dirinya kerap mengingatkan masyarakat di daerah-daerah yang dikunjunginya untuk memanfaatkan dana dari keuntungan usaha untuk membeli produk konsumsi, bukan dari modal pinjaman.
Pemerintah menargetkan penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat pada 2019 sebanyak 9 juta sertifikat.
Pada 2018, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melampaui target penyerahan sertifikat yang diharapkan tujuh juta menjadi 9,315 juta sertifikat telah diserahkan.
Baca juga: Presiden Jokowi sambangi pedagang nasi uduk nasabah Program Mekaar
Baca juga: Bank Dunia proyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat tahun ini
"Sengketa lahan dimana-mana, karena apa, masyarakat tidak pegang yang namanya sertifikat, yang namanya tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu.
Menurut Presiden, setiap dirinya berkunjung ke daerah kerap mendengar masalah sengketa tanah.
Dalam acara itu Presiden Jokowi menyerahkan sertifikat tanah secara simbolis kepada 12 orang perwakilan yang terdiri dari beragam profesi antara lain ibu rumah tangga, wiraswasta, dan karyawan swasta. Total sebanyak 63.690 bidang lahan telah tersertifikat pada 2018 di Kota Madya Jakarta Barat.
Menurut Presiden dengan memiliki sertifikat tanah, maka masyarakat mendapatkan bukti legal hak atas tanah masing-masing.
Selain itu Presiden meminta masyarakat harus mengkalkulasi secara matang kemampuan angsuran bagi warga yang hendak menjadikan sertifikatnya sebagai agunan ke bank untuk mendapatkan modal.
Dia mengharapkan masyarakat jangan menggunakan dana dari modal yang didapat untuk barang-barang yang konsumtif, melainkan hal-hal yang produktif, seperti untuk modal berusaha ataupun modal kerja.
"Saya titip supaya kita ingat pinjam ke bank itu mengangsur, pinjam ke bank itu mencicil," kata Jokowi.
Presiden mengatakan dirinya kerap mengingatkan masyarakat di daerah-daerah yang dikunjunginya untuk memanfaatkan dana dari keuntungan usaha untuk membeli produk konsumsi, bukan dari modal pinjaman.
Pemerintah menargetkan penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat pada 2019 sebanyak 9 juta sertifikat.
Pada 2018, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melampaui target penyerahan sertifikat yang diharapkan tujuh juta menjadi 9,315 juta sertifikat telah diserahkan.
Baca juga: Presiden Jokowi sambangi pedagang nasi uduk nasabah Program Mekaar
Baca juga: Bank Dunia proyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat tahun ini
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: