Ma'ruf Amin jenguk korban tsunami di RSUD Berkah Pandeglang
25 Desember 2018 12:35 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin menjenguk salah satu korban tsunami Banten, Abdul Rokim, di RSUD Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). (Rangga pandu asmara jingga)
Banten (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI Ma'ruf Amin menjenguk dan mendoakan korban tsunami Selat Sunda yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, Banten, Selasa.
Ma'ruf mendoakan seluruh korban tsunami yang dijenguknya. "Saya doakan cepat sembuh, dan korban yang meninggal semoga amal ibadah diterima di sisi Allah SWT".
Salah satu yang dijenguk Ma'ruf adalah korban pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) asal Bekasi Barat, Abdul Rakim (45).
"Kakinya kenapa," tanya Ma'ruf kepada Abdul Rakim.
"Kaki saya saya kena kayu Pak Kiai," ujar Rakim.
Menurut Rakim, pada saat malam kejadian tsunami, dirinya sedang mengikuti gathering Kemenpora di Beach Hotel, Tanjung Lesung.
Saat itu dirinya bersama 60 peserta gathering lain sedang mengikuti acara pagelaran debus yang diselenggarakan pihak hotel.
Sebelum kejadian, dirinya sempat melihat Anak Krakatau berwarna merah, namun tidak ada peringatan apapun.
"Tiba-tiba lampu mati, kemudian ombak besar, mungkin sekitar sembilan meter," ujar dia.
Dia mengatakan banyak orang berteriak tsunami. Sesaat itu juga dirinya berlari mencoba menyelamatkan diri, namun ombak menggulung dirinya.
Rakim dapat selamat karena meraih sebuah tonggak besi.
Rakim menderita patah tulang kaki dan luka lecet di sekujur tubuhnya.
Korban lain yang dijenguk Ma'ruf yakni Lomri (36) saat kejadian bencana sedang membantu kelancaran acara gathering PT PLN di Tanjung Lesung atau di lokasi tempat Band Seventeen mengisi acara.
"Begitu Band Seventeen baru main dua lagu, langsung ombak datang," katanya.
Lomri mengaku sangat trauma atas kejadian tersebut.
Baca juga: Ma'ruf Amin kunjungi ke wilayah terdampak tsunami di Banten
Baca juga: Gereja Pantai Carita tunda ibadah kebaktian Natal
Baca juga: Jemaat HKBP Rawamangun doakan korban tsunami Selat Sunda
Ma'ruf mendoakan seluruh korban tsunami yang dijenguknya. "Saya doakan cepat sembuh, dan korban yang meninggal semoga amal ibadah diterima di sisi Allah SWT".
Salah satu yang dijenguk Ma'ruf adalah korban pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) asal Bekasi Barat, Abdul Rakim (45).
"Kakinya kenapa," tanya Ma'ruf kepada Abdul Rakim.
"Kaki saya saya kena kayu Pak Kiai," ujar Rakim.
Menurut Rakim, pada saat malam kejadian tsunami, dirinya sedang mengikuti gathering Kemenpora di Beach Hotel, Tanjung Lesung.
Saat itu dirinya bersama 60 peserta gathering lain sedang mengikuti acara pagelaran debus yang diselenggarakan pihak hotel.
Sebelum kejadian, dirinya sempat melihat Anak Krakatau berwarna merah, namun tidak ada peringatan apapun.
"Tiba-tiba lampu mati, kemudian ombak besar, mungkin sekitar sembilan meter," ujar dia.
Dia mengatakan banyak orang berteriak tsunami. Sesaat itu juga dirinya berlari mencoba menyelamatkan diri, namun ombak menggulung dirinya.
Rakim dapat selamat karena meraih sebuah tonggak besi.
Rakim menderita patah tulang kaki dan luka lecet di sekujur tubuhnya.
Korban lain yang dijenguk Ma'ruf yakni Lomri (36) saat kejadian bencana sedang membantu kelancaran acara gathering PT PLN di Tanjung Lesung atau di lokasi tempat Band Seventeen mengisi acara.
"Begitu Band Seventeen baru main dua lagu, langsung ombak datang," katanya.
Lomri mengaku sangat trauma atas kejadian tersebut.
Baca juga: Ma'ruf Amin kunjungi ke wilayah terdampak tsunami di Banten
Baca juga: Gereja Pantai Carita tunda ibadah kebaktian Natal
Baca juga: Jemaat HKBP Rawamangun doakan korban tsunami Selat Sunda
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: