Pemerintah Aceh yakini pembangunan jalan tol percepat perekonomian masyarakat
14 Desember 2018 20:30 WIB
Alat berat terlihat dalam pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Jumat (14/12/2018). Jalan tol sepanjang 74 kilometer tersebut pada Jumat ini mulai dikerjakan dengan ditandai peresmian pengerjaan pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Ricky Prayoga)
Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Aceh meyakini proyek jalan tol akan memberikan dampak positif bagi percepatan perekonomian masyarakat.
Presiden Joko Widodo pada Jumat ini meresmikan pembangunan pertama (groundbreaking) proyek jalan tol pertama di Aceh yakni ruas Banda Aceh-Sigli.
"Kehadiran tol di Aceh ini merupakan lompatan besar bagi percepatan pembangunan Aceh, sehingga program pengembangan dan investasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat lebih cepat terwujud," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di lokasi groundbreaking, daerah Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat.
Dengan pembangunan jalan tol, Nova optimistis terhadap masa depan pembangunan di Aceh dan sekaligus sebagai bukti dukungan kuat pemerintah pusat bagi pengembangan daerah ini.
Selain juga, lanjutnya, dari tahun ke tahun, anggaran pembangunan pusat untuk Aceh terus meningkat.
"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Aceh, kami bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas kehadiran proyek-proyek strategis nasional di Aceh. Kami bertekad akan menyukseskan pelaksanaan proyek-proyek tersebut, sebab kami yakin, semua itu akan mewujudkan kemajuan Aceh di masa depan," ujarnya.
Nova juga mengatakan dalam pembangunan Tol Aceh-Sigli hingga saat ini pihaknya telah melakukan tahapan pengumuman peta bidang dan daftar nominatif sebanyak 3.586 bidang tanah untuk 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dan Pidie.
Dari 10 kecamatan tersebut, sebanyak 8 kecamatan telah dilakukan penilaian (appraisal) harga tanah dan dilanjutkan dengan musyawarah bentuk ganti kerugian di empat kecamatan di antaranya Blang Bintang, Montasik, dan Indrapuri.
Total bidang tanah yang sudah dilakukan pembayaran saat ini sebanyak 144 bidang dari total 3.586 atau seluas 55,34 hektare, dengan total luas lahan 755,2 hektare.
"Total realisasi dana talangan oleh PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp17,56 miliar," kata Nova.
Lebih lanjut, ia meminta Pemerintahan Joko Widodo ikut serta mendukung proyek lain di Aceh seperti pembangunan terowongan Gunung Geurutee, jalan nasional lintas barat, percepatan pengembangan kawasan pariwisata Sabang, revitalisasi dan pengembangan kopi arabica Gayo dari hulu ke hilir, dan pengembangan kawasan pelabuhan perikanan Lampulo dan kawasan industri Ladong.
Tol Banda Aceh-Sigli yang termasuk bagian Jalan Tol Trans Sumatera ini, terbagi enam seksi, yaitu Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13 km, Blang Bintang-Kutobaro 8 km, Kutobaro–Simpang Baitussalam 5 km, Padang Tiji-Seulimeum 26 km, Seulimeum-Jantho 6 km, dan Jantho-Indrapuri 16 km.
Dengab adanya tol yang memiliki nilai investasi Rp12,35 triliun ini, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini menghabiskan waktu tiga jam, akan berkurang hanya satu jam saja.
Baca juga: Presiden katakan Tol Lampung-Aceh tersambung 2024
Baca juga: Pembebasan lahan Tol Banda Aceh-Sigli ditargetkan 40 km hingga Desember 2018
, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini bisa menghabiskan eaktu tiga jam, berkurang dengan signifikan hingga hanya memakan waktu sekitar satu jam saja. ***3***
Presiden Joko Widodo pada Jumat ini meresmikan pembangunan pertama (groundbreaking) proyek jalan tol pertama di Aceh yakni ruas Banda Aceh-Sigli.
"Kehadiran tol di Aceh ini merupakan lompatan besar bagi percepatan pembangunan Aceh, sehingga program pengembangan dan investasi serta peningkatan kesejahteraan rakyat lebih cepat terwujud," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di lokasi groundbreaking, daerah Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat.
Dengan pembangunan jalan tol, Nova optimistis terhadap masa depan pembangunan di Aceh dan sekaligus sebagai bukti dukungan kuat pemerintah pusat bagi pengembangan daerah ini.
Selain juga, lanjutnya, dari tahun ke tahun, anggaran pembangunan pusat untuk Aceh terus meningkat.
"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Aceh, kami bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas kehadiran proyek-proyek strategis nasional di Aceh. Kami bertekad akan menyukseskan pelaksanaan proyek-proyek tersebut, sebab kami yakin, semua itu akan mewujudkan kemajuan Aceh di masa depan," ujarnya.
Nova juga mengatakan dalam pembangunan Tol Aceh-Sigli hingga saat ini pihaknya telah melakukan tahapan pengumuman peta bidang dan daftar nominatif sebanyak 3.586 bidang tanah untuk 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dan Pidie.
Dari 10 kecamatan tersebut, sebanyak 8 kecamatan telah dilakukan penilaian (appraisal) harga tanah dan dilanjutkan dengan musyawarah bentuk ganti kerugian di empat kecamatan di antaranya Blang Bintang, Montasik, dan Indrapuri.
Total bidang tanah yang sudah dilakukan pembayaran saat ini sebanyak 144 bidang dari total 3.586 atau seluas 55,34 hektare, dengan total luas lahan 755,2 hektare.
"Total realisasi dana talangan oleh PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp17,56 miliar," kata Nova.
Lebih lanjut, ia meminta Pemerintahan Joko Widodo ikut serta mendukung proyek lain di Aceh seperti pembangunan terowongan Gunung Geurutee, jalan nasional lintas barat, percepatan pengembangan kawasan pariwisata Sabang, revitalisasi dan pengembangan kopi arabica Gayo dari hulu ke hilir, dan pengembangan kawasan pelabuhan perikanan Lampulo dan kawasan industri Ladong.
Tol Banda Aceh-Sigli yang termasuk bagian Jalan Tol Trans Sumatera ini, terbagi enam seksi, yaitu Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13 km, Blang Bintang-Kutobaro 8 km, Kutobaro–Simpang Baitussalam 5 km, Padang Tiji-Seulimeum 26 km, Seulimeum-Jantho 6 km, dan Jantho-Indrapuri 16 km.
Dengab adanya tol yang memiliki nilai investasi Rp12,35 triliun ini, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini menghabiskan waktu tiga jam, akan berkurang hanya satu jam saja.
Baca juga: Presiden katakan Tol Lampung-Aceh tersambung 2024
Baca juga: Pembebasan lahan Tol Banda Aceh-Sigli ditargetkan 40 km hingga Desember 2018
, diperkirakan waktu tempuh Banda Aceh-Sigli yang selama ini bisa menghabiskan eaktu tiga jam, berkurang dengan signifikan hingga hanya memakan waktu sekitar satu jam saja. ***3***
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: