Jakarta (ANTARA News) - PT Smart Telecom sebagai operator ponsel berbasis CDMA (Code Division Multiple Acces) dari Smart ingin menjadi operator yang transparan soal tarif. "Smart Telecom ingin menggunakan diferensiasi sebagai operator yang transparan dalam perhitungan tarif, dan melakukan promosi yang lebih mendekatnan diri dengan target pasar," kata Deputy Presiden Direktur PT Smart Telecom, Djoko Tata Ibrahim dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin. Djoko mengatakan untuk telepon ke sesama Smart cuma Rp45/ menit, dan tarif telepon ke operator lain sebanyak Rp550 per 30 detik untuk lokal serta Rp660 per 30 detik untuk non lokal. Sedangkan untuk SMS, Djoko menjelaskan SMS sesama Smart Rp25 per SMS, dan SMS ke operator lain Rp275 per SMS, serta Internet Rp2,2 per kb. Djoko menjelaskan tarif Smart ini hemat dan yang paling penting adalah tanpa syarat apapun dengan pembagian tarif yang sederhana dan tidak tergantung jarak maupun waktu. Dia menjelaskan keuntungan lainnya menggunakan Smart adalah tarif hemat sejak menit pertama dan bebas roaming. Djoko mengatakan Smart yang menggunakan teknologi CDMA 2000 1x dan EVDO-Rev A di frekuensi 1900 MHz mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan produk dari operator ponsel CDMA lainnya. Untuk jangkauan, Djoko menyatakan sampai akhir tahun 2007, 80 persen pulau Jawa akan segera terjangkau oleh jaringan Smart. "Mulai tahun 2008 kita bisa melayani di Sumatera kemudian mengikuti Kalimatan dan Sulawesi, dan berlanjut untuk pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di Papua dan Maluku," jelas Djoko. Deputi Presdir PT Smart Telecom itu mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan jaringan sebanyak 1500 BTS dengan belanja modal mencapai Rp3 Triliun yang merupakan pinjaman dari sebuah bank internasional dari Cina. "Modal Rp3 Triliun itu sudah mencakup pembangunan BTS di Jawa, Sumatera, Kalimatan dan Sulawesi," kata Djoko. Dia mengatakan, dengan BTS sebanyak itu, Smart menargetkan untuk mendapatkan pelanggan satu juta orang sampai akhir tahun ini.(*)