Tidak akan ada kuburan massal, korban Lion diidentifikasi sampai tuntas
5 November 2018 20:47 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) memberikan pernyataan didampingi Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (kiri), Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (kedua kanan) dan Kepala Pusdokes Polri Brigadir Jenderal Dokter Arthur Tampi (kanan) dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11/2018). Dalam kesempatan itu sejumlah pihak terkait memaparkan perkembangan proses evakuasi korban dan pesawat Lion Air JT 610. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan proses identifikasi korban Lion Air JT610 akan dilakukan sampai tuntas, tidak akan ada kuburan massal.
"Sampai kapanpun kami akan terus melakukan proses identifikasi sampai tuntas, tidak akan ada kuburan massal," kata Arthur Tampi dalam konferensi pers Tim Gabungan Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, KNKT dan DVI Polri terkait evakuasi Lion Air JT-610 di IBIS Hotel, Jakarta, Senin.
Pada hari kedelapan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah mengambil sampel DNA (asam deoksiribonukleat) dari 255 keluarga korban dengan jumlah yang terverifikasi sebanyak 189 orang.
"Bahkan sampai operasi pencarian dihentikan pun, kita tetap melaksanakan proses identifikasi. Artinya tidak pernah berhenti. Semua akan teridentifikasi. Kami telah menerima 138 kantong jenazah," ujarnya, meyakinkan keluarga korban.
Sementara itu Kepala Basarnas, M. Syaugi menyatakan telah menyebar 152 orang penyelam ke titik-titik yang kemungkinan terdapat korban.
"Kami mempunyai 152 orang penyelam yang disebar untuk melakukan proses pencarian korban pada titik-titik yang menjadi kemungkinan terdapat korban. Kami yakin bisa mengevakuasi semua korban," kata M, Syaugi.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri mengidentifikasi 13 jasad korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada hari kedelapan operasi pencarian korban kecelakaan dan puing pesawat nahas yang jatuh di perairan Karawang tersebut.
Sebelumnya Tim DVI Mabes Polri sudah mengidentifikasi 14 korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta (Banten) menuju Pangkalpinang pada 29 Oktober pagi dan kemudian jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Penulis Robby Fransisca*
(pewarta magang/LPJA-BPJS Ketenagakerjaan)
Baca juga: 13 lagi korban kecelakaan JT 610 teridentifikasi
Baca juga: Basarnas: pencarian korban Lion kemungkinan diperpanjang
Baca juga: Polisi beri pendampingan psikologis ke 126 keluarga
Baca juga: Pemeriksaaan DNA paling cepat antara 4-8 hari
Baca juga: KNKT : Pesawat Lion Air JT 610 Tak Pecah Di Udara
"Sampai kapanpun kami akan terus melakukan proses identifikasi sampai tuntas, tidak akan ada kuburan massal," kata Arthur Tampi dalam konferensi pers Tim Gabungan Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, KNKT dan DVI Polri terkait evakuasi Lion Air JT-610 di IBIS Hotel, Jakarta, Senin.
Pada hari kedelapan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah mengambil sampel DNA (asam deoksiribonukleat) dari 255 keluarga korban dengan jumlah yang terverifikasi sebanyak 189 orang.
"Bahkan sampai operasi pencarian dihentikan pun, kita tetap melaksanakan proses identifikasi. Artinya tidak pernah berhenti. Semua akan teridentifikasi. Kami telah menerima 138 kantong jenazah," ujarnya, meyakinkan keluarga korban.
Sementara itu Kepala Basarnas, M. Syaugi menyatakan telah menyebar 152 orang penyelam ke titik-titik yang kemungkinan terdapat korban.
"Kami mempunyai 152 orang penyelam yang disebar untuk melakukan proses pencarian korban pada titik-titik yang menjadi kemungkinan terdapat korban. Kami yakin bisa mengevakuasi semua korban," kata M, Syaugi.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri mengidentifikasi 13 jasad korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada hari kedelapan operasi pencarian korban kecelakaan dan puing pesawat nahas yang jatuh di perairan Karawang tersebut.
Sebelumnya Tim DVI Mabes Polri sudah mengidentifikasi 14 korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta (Banten) menuju Pangkalpinang pada 29 Oktober pagi dan kemudian jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Penulis Robby Fransisca*
(pewarta magang/LPJA-BPJS Ketenagakerjaan)
Baca juga: 13 lagi korban kecelakaan JT 610 teridentifikasi
Baca juga: Basarnas: pencarian korban Lion kemungkinan diperpanjang
Baca juga: Polisi beri pendampingan psikologis ke 126 keluarga
Baca juga: Pemeriksaaan DNA paling cepat antara 4-8 hari
Baca juga: KNKT : Pesawat Lion Air JT 610 Tak Pecah Di Udara
Pewarta: Monalisa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: