Padang (ANTARA News) - Hujan deras dan meluapnya Sungai Baringin di Kota Padang, Sumatera Barat pada Jumat sore menyebabkan kerangka jembatan yang sedang dibangun di sungai tersebut di Kelurahan Beringin, Kecamatan Lubuk Kilangan itu, hanyut.

"Kerangka Jembatan besi dengan panjang sekitar delapan meter dan tinggi enam meter tersebut sedang dibangun untuk menghubungkan kampung Beringin dengan Kampung Pulau, namun hanyut akibat derasnya air sungai," kata Lurah Baringin, Kota Padang, Admiral.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari warga, sekitar pukul 15.30 WIB, kerangka jembatan hanyut hingga 300 meter dari lokasi awal pemasangan, termasuk beberapa besi jembatan juga hanyut terbawa air.

Tidak hanya menghanyutkan jembatan, luapan air menyebabkan jembatan gantung yang berada di sisi rangka jembatan yang sedang dibangun ikut putus dan tidak bisa dilewati.

Ia mengatakan jembatan tersebut cukup vital keberadaannya karena menghubungkan Beringin dengan Bandar Buat dan ketika jembatan tersebut putus maka warga harus memutar sekitar dua kilometer melewati Simpang Patai untuk menuju ke Bandar Buat yang merupakan jalan utama Padang-Indarung.

Puluhan warga terlihat berkerubung di kedua sisi jembatan untuk melihat langsung sembari mengabadikan gambar dengan kamera telepon seluler.

Tampak petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah terlihat berjaga-jaga di lokasi dan mengimbau warga agar tidak terlalu dekat ke pinggir sungai.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut banjir juga terjadi di sejumlah kecamatan lain di Padang selain di Kecamatan Lubuk Kilangan, yakni Kecamatan Lubuk Begalung, Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan, Padang Utara dan Kecamatan Pauh.

Banjir tersebut menyebabkan sekitar 600 unit rumah terendam dengan tinggi muka air mencapai 80-150 cm, selain 1 unit jembatan hanyut dan 2 unit jembatan putus.

Sementara Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Iklim Sicincin Rizky A Saputra saat dikonfirmasi dari Padang, mengatakan saat ini terjadi tekanan rendah di Samudra Hindia yang berimbas pada tingginya pembentukan awan-awan hujan di perairan Mentawai yang didorong ke pesisir sumbar

Ia mengatakan, saat ini Sumbar sudah masuknya musim hujan dan data klimatologisnya menunjukkan November merupakan puncak hujan yang kedua.

Baca juga: Longsor timbun rumah di Padang Pariaman
Baca juga: Dua kecamatan di Padang alami banjir hingga longsor