Surabaya (ANTARA News) - Kwartir Daerah Pramuka Jawa Timur memprotes tayangan video sejumlah siswa berseragam pramuka meneriakkan jargon politik #2019GantiPresiden yang saat ini viral di media sosial.
"Apapun alasannya, sangat tidak dibenarkan adik-adik pramuka dibawa masuk ke ranah politik, apalagi sampai viral di media sosial," ujar Ketua Kwarda Pramuka Jatim Saifullah Yusuf di Surabaya, Senin.
Dalam video berdurasi semenit tersebut, terdapat beberapa orang di kerumunan puluhan siswa berseragam pramuka, kemudian salah seorang mengomandoi dan berteriak jargon yang dikenal mendukung salah satu calon presiden tersebut.
Mendapati video tersebut, Ka Kwarda yang juga Wakil Gubernur Jatim itu berharap Ka Kwarnas terpilih Budi Waseso segera mengambil tindakan demi terciptanya gerakan pramuka yang sesuai marwahnya.
"Jangan menyeret pramuka ke politik. Pramuka itu jauh dari politik dan harus ada sikap serius dari Kwarnas. Video itu harus dicari lokasi dan kebenarannya sebab ini sangat memprihatinkan," ucapnya.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, berharap tak ada lagi anggota pramuka yang terlibat politik praktis dalam bentuk apapun, terlebih jika dilakukan pramuka di Jatim.
"Kalau sampai terjadi maka sanksinya akan dilakukan pembekuan terhadap nomor gugus depan," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwarda Pramuka Jatim AR Purmadi menegaskan di Pramuka sudah ada aturan yang menjelaskan bahwa organisasi kepanduan tersebut tak diperbolehkan bersentuhan dengan politik praktis.
Ada aturan tertulisnya dan sangat dilarang. Kwarda Jatim akan terus mengawal dan menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas," katanya.
Kwarda Jatim protes tayangan pramuka teriakkan ganti presiden
15 Oktober 2018 16:43 WIB
Saifullah Yusuf. (ANTARA/Prasetia Fauzani)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: