Beijing (ANTARA News) - Pihak berwenang penerbangan sipil China (CAAC) mengingatkan bahwa industri penerbangan sipil tumbuh terlalu cepat, dan diminta untuk meningkatkan keamanannya. "Pertumbuhan yang cepat membutuhkan pengawasan secara ilmiah, sebaliknya adanya bencana dapat menghambat perkembangan kesehatan industri itu," demikian diungkapkan Kepala CAAC, Yang Yuanyuan, seperti dikutip China Daily, di Beijing, Sabtu. Penumpang dan angkutan barang meningkat mendekati 20 persen dari tahun ke tahun, atau sekitar enam persen lebih tinggi dibanding perkiraan semula, bahkan beberapa industri penerbangan telah tumbuh terlalu berlebihan. Statistik menunjukkan bahwa jumlah pesawat terbang antara tahun 1996 hingga 2000 hanya mencapai 111 unit dan antara 2001 hingga 2005 mencapai 336 unit. Dalam enam bulan pertama tahun ini, sebanyak 56 pesawat terbang lagi akan bertambah dan diperkirakan peningkatannya antara tahun 2006 hingga 2010 akan mencapai 725 unit. Sementara keinginan sejumlah industriawan untuk membuka perusahaan penerbangan juga berlanjut. Ada 10 perusahaan penerbangan baru sedang menunggu persetujuan operasional, ditambah lagi enam penerbangan swasta dan empat perusahaan yang telah beroperasi Juni 2005. "Dengan ketidakcukupan personil yang mampu, bandar udara, dan ruang udara, maka pertumbuhan yang terlalu cepat industri penerbangan akan memiliki resiko prosedur tinggi dalam keselamatan penerbangan," kata CAAC. Walaupun China telah berpengalaman dengan tidak ada kecelakaan dalam 33 bulan terakhir, pihak berwenang mengaku khawatir terjadi pengulangan kesalahan yang terjadi antara 1990 dan 1993. "Alasan utama terjadinya sembilan kecelakaan antara 1992 dan 1994 adalah tumbuh terlalu cepatnya industri untuk mengawasi keselamatan penerbangan," kata CAAC. Untuk menjamin keselamatan penerbangan lebih lanjut, pihak CAAC telah mengurangi penerbangan harian menuju dan keluar Bandara Internasional Ibukota Beijing sejak 15 Agustus 2007, dan tidak akan menyetujui pengajuan baru untuk perusahaan penerbangan baru sebelum 2010. Terkait dengan peristiwa terbakarnya pesawat China Airlines Boeing 737-800 yang mendarat di Jepang pada 20 Agustus 2007, pihak CAAC mengeluarkan dua perintah baru terkait untuk keselamatan penumpang. (*)