Tokyo (ANTARA News) - Korea Selatan membayar dua juta dolar kepada kelompok Taliban di Afghanistan untuk menjamin pembebasan 19 warganya yang disandera, kata suratkabar Jepang melaporkan Jum`at. Seraya menunjuk sumber yang tak dijelaskan identitasnya di Afghanistan, suratkabar Asahi Shimbun mengatakan bahwa para penengah Afghanistan membujuk dutabesar Korea Selatan di Kabul bahwa tak ada jalan lain untuk mengakhiri penculikan selama enam minggu yang menyiksa itu. "Dua juta dolar telah dibayarkan bagi pembebasan semua ke 19 orang itu," kata seorang mediator Afghanistan yang dikutip oleh harian terkemuka di Jepang itu. Asahi Shimbun mengatakan baik pejabat Korea Selatan maupun jurubicara Taliban saat dihubungi oleh suratkabar itu membantah adanya pembayaran tebusan. Taliban, yang sebelumnya telah membunuh dua sandera yang disekapnya, membebaskan 19 pekerja relawan Kristen dalam pekan ini setelah Korea Selatan berjanji akan menarik mundur militernya dari Afghanistan seperti yang direncanakan, dan melarang kelompok-kelompok misionaris Kristen ke negara Islam. Para pejabat Korea Selatan tidak memberikan komentarnya mengenai apakah pembayaran tebusan itu dilakukan kepada suatu pihak untuk membantu pembebasan tersebut. Ditanya mengenai laporan Asahi, seorang jurubicara kepresidenan mengatakan kepada AFP, Jumat, bahwa tidak ada pembicaraan-pembicaraan dengan Taliban berkaitan dengan penarikan tentara dan masalah misionaris. Para menteri luar negeri Afghanistan dan Kanada sebelumnya mengecam Korea Selatan karena melakukan perundingan langsung dengan kaum pemberontak itu, seraya mengatakan bahwa hal itu bisa membanggakan mereka. Taliban sebelumnya menuntut pembebasan para pejuangnya yang ditangkap dari penjara-penjara Afghan sebagai penukar pembebasan para sandera, namun pemerintah Kabul menolak tuntutan tersebut. (*)